1. Pengertiaan
Ekstraksiadalahpenyarianzat-zataktifdaribagiantanamanobat.Adapuntujuandariekstraksiyaituuntukmenarikkomponenkimia
yang terdapatdalamsimplisia.
2. TujuanEkstraksi
Tujuanekstraksiadalahuntukmenariksemuakomponenkimia
yang terdapatdalamsimplisia.Ekstraksiinididasarkanpadaperpindahanmassakomponenzatpadatkedalampelarutdimanaperpindahanmulaiterjadipadalapisanantarmuka,
kemudianberdifusimasukkedalampelarut.
Secaraumum,
terdapatempatsituasidalammenentukantujuanekstraksi:
- Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari
organisme. Dalam kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat
diikuti dan dibuat modifikasi yang sesuai untuk mengembangkan proses atau
menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
- Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu,
misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin, meskipun struktur kimia
sebetulnya dari senyawa ini bahkan keberadaannya belum diketahui. Dalam
situasi seperti ini, metode umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia
yang diminati dapat diperoleh dari pustaka. Hal ini diikuti dengan uji
kimia atau kromatografik yang sesuai untuk kelompok senyawa kimia tertentu
- Organisme (tanamanatauhewan)
digunakandalampengobatantradisional, danbiasanyadibuatdengancara,
misalnyaTradisional Chinese medicine (TCM) seringkalimembutuhkanherba yang
dididihkandalam air dandekokdalam air untukdiberikansebagaiobat. Proses
iniharusditirusedekatmungkinjikaekstrakakanmelaluikajianilmiahbiologiataukimialebihlanjut,
khususnyajikatujuannyauntukmemvalidasipenggunaanobattradisional.
- Sifatsenyawa yang
akandiisolasibelumditentukansebelumnyadengancaraapapun. Situasiini
(utamanyadalam program skrining)
dapattimbuljikatujuannyaadalahuntukmengujiorganisme, baik yang
dipilihsecaraacakataudidasarkanpadapenggunaantradisionaluntukmengetahuiadanyasenyawadenganaktivitasbiologikhusus.
Proses
pengekstraksiankomponenkimiadalamseltanamanyaitupelarutorganikakanmenembusdindingseldanmasukkedalamronggasel
yang mengandungzataktif, zataktifakanlarutdalampelarutorganik di luarsel, makalarutanterpekatakanberdifusikeluarseldan
proses
iniakanberulangterussampaiterjadikeseimbanganantarakonsentrasicairanzataktif di
dalamdan di luar sel.
3. Prinsipekstraksi
· PrinsipMaserasi
Penyarianzataktif yang
dilakukandengancaramerendamserbuksimplisiadalamcairanpenyari yang
sesuaiselamatigaharipadatemperaturkamarterlindungdaricahaya,
cairanpenyariakanmasukkedalamselmelewatidinding sel. Isi sel akan
larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di
luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti
oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ). Peristiwa
tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di
luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan
penggantian cairan penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan
filtratnya dipekatkan.
· Prinsip Perkolasi
Penyarian zat
aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi selama 3 jam,
kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana silinder yang bagian bawahnya
diberi sekat berpori, cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui
simplisia tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel
simplisia yang dilalui sampai keadan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh
karena gravitasi, kohesi, dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler yang
menahan gerakan ke bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan, lalu dipekatkan.
· Prinsip Soxhletasi
Penarikan
komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam
klonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari
dipanaskan dalam labu alas bulat sehingga menguap dan dikondensasikan oleh
kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam
klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah
mencapai permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat
melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai bila
cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau sirkulasi
telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
· Prinsip Refluks
Penarikan
komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel
dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan penyari lalu
dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada kondensor bola menjadi
molekul-molekul cairan penyari yang akan turun kembali menuju labu alas bulat,
akan menyari kembali sampel yang berada pada labu alas bulat, demikian
seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna,
penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang
diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan.
· Prinsip Destilasi Uap Air
Penyarian
minyak menguap dengan cara simplisia dan air ditempatkan dalam labu berbeda.
Air dipanaskan dan akan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil
mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak
menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu
akan melewati pipa alonga, campuran air dan minyak menguap akan masuk ke dalam
corong pisah, dan akan memisah antara air dan minyak atsiri.
· Prinsip Rotavapor
Proses
pemisahan ekstrak dari cairan penyarinya dengan pemanasan yang dipercepat oleh
putaran dari labu alas bulat, cairan penyari dapat menguap 5-10ยบ C di bawah
titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan. Dengan
bantuan pompa vakum, uap larutan penyari akan menguap naik ke kondensor dan
mengalami kondensasi menjadi molekul-molekul cairan pelarut murni yang
ditampung dalam labu alas bulat penampung.
- Prinsip Ekstraksi Cair-Cair
Ekstraksi
cair-cair (corong pisah) merupakan pemisahan komponen kimia di antara 2 fase
pelarut yang tidak saling bercampur di mana sebagian komponen larut pada fase
pertama dan sebagian larut pada fase kedua, lalu kedua fase yang mengandung zat
terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan
terbentuk dua lapisan fase cair, dan komponen kimia akan terpisah ke dalam
kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan
konsentrasi yang tetap.
- Prinsip Kromatografi Lapis Tipis
Pemisahan
komponen kimia berdasarkan prinsip adsorbsi dan partisi, yang ditentukan oleh
fase diam (adsorben) dan fase gerak (eluen), komponen kimia bergerak naik
mengikuti fase gerak karena daya serap adsorben terhadap komponen-komponen
kimia tidak sama sehingga komponen kimia dapat bergerak dengan kecepatan yang
berbeda berdasarkan tingkat kepolarannya, hal inilah yang menyebabkan
terjadinya pemisahan.
- Prinsip Penampakan Noda
a.
Pada UV 254 nm
Pada
UV 254 nm, lempeng akan berflouresensi sedangkan sampel akan tampak berwarna
gelap.Penampakan noda pada lampu UV 254 nm adalah karena adanya daya interaksi antara
sinar UV dengan indikator fluoresensi yang terdapat pada lempeng. Fluoresensi
cahaya yang tampak merupakan emisi cahaya yang dipancarkan oleh komponen
tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energi dasar ke tingkat
energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan semula sambil melepaskan
energi.
b.
Pada UV 366 nm
Pada
UV 366 nm noda akan berflouresensi dan lempeng akan berwarna gelap. Penampakan
noda pada lampu UV 366 nm adalah karena adanya daya interaksi antara sinar UV
dengan gugus kromofor yang terikat oleh auksokrom yang ada pada noda tersebut.
Fluoresensi cahaya yang tampak merupakan emisi cahaya yang dipancarkan oleh
komponen tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energi dasar ke
tingkat energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan semula sambil
melepaskan energi. Sehingga noda yang tampak pada lampu UV 366 terlihat terang
karena silika gel yang digunakan tidak berfluororesensi pada sinar UV 366 nm.
c.
Pereaksi Semprot H2SO4 10%
Prinsip
penampakan noda pereaksi semprot H2SO4 10% adalah
berdasarkan kemampuan asam sulfat yang bersifat reduktor dalam merusak gugus
kromofor dari zat aktif simplisia sehingga panjang gelombangnya akan bergeser
ke arah yang lebih panjang (UV menjadi VIS) sehingga noda menjadi tampak oleh
mata.
4.
Jenis Ekstraksi
- Ekstraksisecaradingin
· Metodemaserasi
Maserasimerupakancarapenyariansederhana
yang
dilakukandengancaramerendamserbuksimplisiadalamcairanpenyariselamabeberapaharipadatemperaturkamardanterlindungdaricahaya.
Metodemaserasidigunakanuntukmenyarisimplisia
yang mengandungkomonenkimia yang mudahlarutdalamcairanpenyari, tidakmengandung
benzoin, tiraksdanlilin.
Keuntungan
dari metode ini adalah peralatannya sederhana. Sedang kerugiannya antara lain
waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari
yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang
mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.
Metode maserasi
dapat dilakukan dengan modifikasi sebagai berikut :
· Modifikasi maserasi melingkar
· Modifikasi maserasi digesti
· Modifikasi Maserasi Melingkar Bertingkat
· Modifikasi remaserasi
· Modifikasi dengan mesin pengaduk
· MetodeSoxhletasi
Soxhletasimerupakanpenyariansimplisiasecaraberkesinambungan,
cairanpenyaridipanaskansehinggamenguap, uapcairanpenyariterkondensasimenjadimolekul-molekul
air
olehpendinginbalikdanturunmenyarisimplisiadalamklongsongdanselanjutnyamasukkembalikedalamlabu
alas bulatsetelahmelewatipipasifon
Keuntunganmetodeiniadalah :
- Dapatdigunakanuntuksampeldengantekstur
yang lunakdantidaktahanterhadappemanasansecaralangsung.
- Digunakanpelarut yang lebihsedikit
- Pemanasannyadapatdiatur
Kerugiandarimetodeini :
- Karenapelarutdidaurulang, ekstrak yang
terkumpulpadawadah di
sebelahbawahterus-menerusdipanaskansehinggadapatmenyebabkanreaksiperuraianolehpanas.
- Jumlah total senyawa-senyawa yang
diekstraksiakanmelampauikelarutannyadalampelaruttertentusehinggadapatmengendapdalamwadahdanmembutuhkan
volume pelarut yang lebihbanyakuntukmelarutkannya.
- Biladilakukandalamskalabesar,
mungkintidakcocokuntukmenggunakanpelarutdengantitikdidih yang
terlalutinggi, sepertimetanolatau air, karenaseluruhalat yang berada di
bawahkomdensorperluberadapadatemperaturiniuntukpergerakanuappelarut yang
efektif.
Metodeiniterbataspadaekstraksidenganpelarutmurniataucampuranazeotropikdantidakdapatdigunakanuntukekstraksidengancampuranpelarut,
misalnyaheksan :diklormetan = 1 : 1, ataupelarut yang diasamkanataudibasakan,
karenauapnyaakanmempunyaikomposisi yang berbedadalampelarutcair di dalamwadah.
· MetodePerkolasi
Perkolasiadalahcarapenyariandenganmengalirkanpenyarimelaluiserbuksimplisia
yang
telahdibasahi.Keuntunganmetodeiniadalahtidakmemerlukanlangkahtambahanyaitusampelpadat
(marc) telahterpisahdariekstrak.
Kerugiannyaadalahkontakantarasampelpadattidakmerataatauterbatasdibandingkandenganmetoderefluks,
danpelarutmenjadidinginselama proses
perkolasisehinggatidakmelarutkankomponensecaraefisien.
2. Ekstraksisecarapanas
· Metoderefluks
Keuntungandarimetodeiniadalahdigunakanuntukmengekstraksisampel-sampel
yang mempunyaiteksturkasardantahanpemanasanlangsung..
Kerugiannyaadalahmembutuhkan
volume total pelarut yang besardansejumlahmanipulasidari operator.
· Metodedestilasiuap
Destilasiuapadalahmetode
yang popular untukekstraksiminyak-minyakmenguap (esensial) darisampeltanaman
Metodedestilasiuap air
diperuntukkanuntukmenyarisimplisia yang
mengandungminyakmenguapataumengandungkomponenkimia yang
mempunyaititikdidihtinggipadatekananudara normal.
Sumber :
- Ditjen
POM, (1986), "SediaanGalenik", DepartemenKesehatanRepublik
Indonesia, Jakarta.
- Wijaya H. M. Hembing (1992), ”Tanaman Berkhasiat
Obat di Indonesia”, Cet 1 , Jakarta .
- Sudjadi,
Drs., (1986), "MetodePemisahan", UGM Press, Yogyakarta
- Alam, Gemini dan Abdul Rahim. 2007. Penuntun
Praktikum Fitokimia. UIN
- Alauddin:
Makassar. 24-26.
- Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat Secara
Kromatografi dan Mikroskopi. ITB: Bandung.
3-5.
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh