Melalui Important and Performance Analysis dan Metode
Nonparametrik
Oleh 1
Laili Qodariah
Rohmatul Fajriyah3
1,2
Jurusan Statistika FMIPA UII, Jogjakarta
Korespondensi:
rfajriyah@fmipa.uii.ac.id/rfajriyah@yahoo.com
Abstrak
Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak
produsen atau instansi yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Untuk memenangkan persaingan,
perusahaan atau instansi harus mampu memberikan kepuasan kepada para
pelanggannya. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Indonesia,
dimana peneliti mengadakan penelitian tentang kepuasan mahasiswa, objek
penelitian adalah mahasiswa Jurusan Statistika Universitas Islam Indonesia
Jogjakarta.Untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa Jurusan Statistika
digunakan metode Important-Performance Analysis atau Analisis
Tingkat Kepuasan dan Kinerja/Kepuasan Pelanggan. Hasil penelitian menyimpulkan
yang menjadi Prioritas utama agar dapat dilakukan peningkatan secara
terus-menerus oleh pihak Jurusan Statistika adalah Fasilitas Komputer,
kelengkapan fasilitas Laboratorium Komputasi Statistika, penilaian dosen
Statistika terhadap mahasiswa, keaktifan dosen Statistika dalam mengajar,
asisten dalam penguasaan materi praktikum, kedisiplinan asisten dalam praktikum
(waktu masuk/ selesai praktikum), fasilitas ruangan untuk kuliah, kemudahan
dosen dalam membimbing (baik KP, TA, maupun akademik), dan penyampaian materi
praktikum oleh asisten. Faktor yang banyak mendapat keluhan dari mahasiswa
adalah jumlah komputer, yaitu sebesar 33,8 %.Melalui analisis Kruskal-Wallis
dan Mann-Whitney diketahui adanya perbedaan rata-rata kepuasan untuk ke empat
angkatan, dimana angkatan 2001, 2002, dan 2003 memiliki rata-rata kepuasan yang
sama terhadap kinerja Jurusan. Sedangkan untuk angkatan 2000 kepuasannya kurang
terhadap kinerja Jurusan.
Kata
kunci: Kepuasan,
ISO 9000 : 2000, Important and Performance
Analysis, Diagram Pareto,
Kruskal-Wallis, Mann-Whitney
1. Pendahuluan
Pendidikan
adalah salah satu soal yang selalu diperhatikan oleh manusia dari zaman ke
zaman. Pada mulanya orang tua
mendidik anaknya hanya berdasarkan kecintaan dan pengalamannya yang merupakan
petunjuk jalan dalam melaksanakan pendidikan atau memberi tuntunan kepada
pertumbuhan dan perkembangan anak. Akan tetapi lambat laun manusia lalu
mempertanggung jawabkan tindakannya terhadp anak, artinya bahwa orang tua
menanyakan kepada dirinya sendiri, sampai seberapa jauh kebenaran atau
ketepatan tindakannya. Dengan
demikian timbullah disamping “Praktek Pendidikan” juga teori tentang
pendidikan.
Pendidikan adalah teori (ilmu) tentang
memberi tuntunan kepada anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis atau teratur oleh
pikiran manusia.
Menurut Kohsitono dan Gunaring tujuan
akhir dari pendidkan adalah pembentukan manusia yang sempurna. Manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk yang sempurna apabila dalam kehidupannya dapat
menunjukkan adanya keharmonisan atau keselarasan. Harmonis sebagai individu dan
kehidupan bersama.
Perkembangan dan peningkatan
pendidikan sebuah perguruan tinggi dari tahun ke tahun menjadi perhatian
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari ketatnya persaingan kualitas pelayanan,
harga, promosi, dan mutu diantara sekian banyak perguruan tinggi. Peranan
perguruan tinggi sebagai sarana untuk mencetak kader-kader pemimpin bangsa
menjadi penting bagi dunia. Dalam kondisi persaingan yang ketat ini, hal utama
yang harus diprioritaskan oleh sebuah perguruan tinggi adalah kepuasan
mahasiswa agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai ilmu dan teknologi
lewat pendidikan.
Sarana dan prasarana pendidikan yang belum
memadai dapat berpengaruh pada proses belajar-mengajar, untuk itu sarana dan
prasarana pendidikan sangat penting untuk memperlancar dalam proses belajar
mengajar di kampus. Dalam kesempatan kali ini peneliti telah meneliti sejauh
mana mahasiswa Jurusan Statistika merasa
puas dengan sarana dan prasarana yang ada di Jurusan Statistka. Pada hal jika
dilihat dari tujuan jurusan, salah satunya adalah memberikan pelayanan yang
terbaik untuk mahasiswanya, yang menyangkut dengan hal-hal yang berhubungan
dengan mahasiswa, seperti prihal akademik, kuliah, fasilitas, dosen, dan
lain-lain. Apakah dengan sarana dan prasarana yang ada sudah dapat memuaskan
mahasiswa, atau sebaliknya.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
merumuskan masalah yang menjadi sentral dalam penelitian ini adalah :
1. Sejauh mana tingkat kepuasan mahasiswa
Statistika terhadap kinerja Jurusan Statistika ditinjau dari kesenjangan antara
jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan
2. Manakah yang menjadi prioritas utama agar
dapat dilakukan peningkatan secara terus menerus (Continual Improvement)
3. Teori Penunjang
3.1. Pengertian Kepuasan.
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja /hasil yang dirasakannya dengan harapannya
(Oliver, 1980). Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara
kinerja yang dirasakan dengan harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila kinerja
sesuai harapan, maka pelanggan akan puas. ISO 9000 : 2000 menyatakan bahwa
organisasi bergantung pada pelanggannya oleh karena itu hendaknya memahami
kebutuhan pelanggan saat ini dengan yang akan datang, dan juga memnuhi serta
berusaha melampaui harapan pelanggan.
Pada sebuah perguruan tinggi yang sudah
menerapkan ISO, maka untuk memuaskan mahasiswanya menjadi bagian sentral dari
kegiatan pemasarannya. Jika seorang mahasiswa merasa puas atas pelayanan yang
telah diberikan, pada umumnya ia tidak akan berpindah ke perguruan tinggi lain.
Jika hal itu terjadi, maka pihak perguruan tinggi harus mencari mahasiswa baru
agar sirkulasi sebuah perguruan tinggi tidak berhenti. Pada akhirnya, kegiatan
untuk menarik mahasiswa baru untuk menggantikan mahasiswa yang beralih / pindah
ke perguruan tinggi lain adalah lebih mahal daripada upaya untuk mempertahankan mahasiswa lama akan
lebih besar dibandingkan dengan tingkat keuntungan jika perguruan tinggi harus
mencari pelanggan baru.
3.2. Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian ini
digunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk menjawab perumusan masalah
mengenai sampai sejauh mana tingkat kepuasan mahasiswa Jurusan Statistika
terhadap Jurusan Statistika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, maka
digunakan Importance Performance Analysis (Martila and James, 1997) atau
Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja / kepuasan pelanggan, di sini adalah
kepuasan mahasiswa Statistika.
Jasa akan menjadi sesuatu yang bermanfaat
apabila didasarkan pada kepentingan pelanggan dan kinerjanya bagi perusahaan.
Artinya perusahaan seharusnya mencurahkan perhatiannya pada hal-hal yang memang
dianggap penting oleh para pelanggannya / mahasiswa. Dalam hal ini, digunakan
skala 4 tingkat (Likert) yang terdiri dari : Sangat penting, Penting, Kurang
penting dan Tidak penting. Ke-empat penilaian tersebut diberi bobot
sebagai berikut :
a.
Jawaban Sangat Penting (SP) diberi bobot 4
b.
Jawaban Penting (P)
diberi bobot 3
c. Jawaban Kurang Penting (KP) diberi bobot 2
d. Jawaban Sangat Tidak Penting (TP) diberi bobot 1
Untuk kinerja / penampilan diberikan empat
penilaian dengan bobot sebagai berikut :
a.
Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 4, berarti mahasiswa
sangat puas
b.
Jawaban Setuju diberi bobot 3, berarti mahasiswa puas
c. Jawaban Kurang Setuju diberi bobot 2,
berarti mahasiswa kurang puas
d. Jawaban Tidak Setuju diberi bobot 1,
berarti mahasiswa tidak puas
Berdasarkan
hasil penilaian tingkat kepentingan dan hasil penilaian kinerja maka akan
dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat
pelaksanaannya oleh Jurusan Statistika Universitas Isalam Indonesia.
Tingkat
kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja
pelaksanaan dengan skor kepentingan.
Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa
Dalam hal
ini terdapat 2 buah variabel yang diwakilkan oleh huruf X dan Y, dimana : X merupakan tingkat kinerja jurusan yang dapat
memberikan kepuasan para mahasiswanya, sedangkan Y merupakan tingkat kepentingan mahasiswa.
Adapun
rumus yang dipergunakan dalam pengukuran Tingkat Kesesuaian Responden (TKR)
adalah
Dimana, TKR adalah Tingkat
Kesesuaian Responden (i=1,2,………………n), Xi adalah Skor penilaian kinerja jurusan
dan Yi adalah Skor penilaian kepentingan
mahasiswa
Selanjutnya
sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan, sedangkan sumbu
tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa
dengan dan . Dimana adalah Skor rata-rata tingkat kepuasan, adalah Skor rata-rata tingkat kepentingan dan
n adalah Jumlah sampel.
Diagram
kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi
oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik , dimana merupakan rata-rata dari rata-rata skor
tingkat kepuasan mahasiswa seluruh faktor atau atribut dan adalah merupakan rata-rata skor tingkat kepentingan
seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa.
Selanjutnya
tingkat unsure-unsur tersebut akan diajbarkan dan dibagi menjadi empat bagian
ke dalam diagram kartesius seperti pada gambar berikut :
Kepentingan
|
Y
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Prioritas Utama
|
Pertahankan
prestasi
|
|
|
|||
|
|
IV
|
I
|
|
|
|
||
=
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Y
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
III
|
II
|
|
|
|
||
|
|
Prioritas Rendah
|
Berlebihan
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
Kinerja /kepuasan
|
|
|
|
|
=
|
|
_
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
X
|
|
|
Gambar : Diagram Kartesius dalam bentuk
Kuadran-kuadran
Keterangan :
I.
Menunjukkan unsure jasa pokok yang telah berhasil
dilaksnakan pihak jurusan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat
penting dan sangat memuaskan.
II.
Menunjukkan factor yang mempengaruhi pelanggan kurang
puas, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi
sangat memuaskan.
III.
Menunjukkan beberapa factor yang kurang penting
pengaruhnya bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh jurusan biasa-biasa saja.
Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan
IV.
Menunjukkan factor atau atribut yang dianggap
mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsure-unsur jasa yang dianggap
sangat penting, sehingga mengecewakan /tidak puas.
Untuk melakukan suatu peningkatan atau perbaikan dapat menggunakan
Prinsip Pareto, yang menyatakan bahwa sekitar 80% dari masalah disebabkan oleh
20% dari penyebab. Vilfredo Pareto, seorang ahli ekonomi Italia pada abad ke-19
menemukan bahwa terbasar dari kesejahteraan dimiliki oleh beberapa orang saja,
sehingga menimbulkan maldistribusi dari kesejahteraan. Kunci peningkatan proses pertama kali adalah
mengidentifikasi area uatama itu. Diagram pareto adalah grafik batang yang
menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya kejadian. Masalah yang paling
banyak terjadi ditunjukkan oleh grafik batang pertama yang tertinggi serta
ditempatkan pada sisi paling kiri, dan seterusnya sampai masalah yang paling
sedikit terjadi ditunjukkan oleh grafik batang yang terendah serta ditempatkan
pada sisi paling kanan
Pada dasarnya diagram pareto
dapat dipergunakan sebagai alat interprestasi untuk :
a. Menentukan frekuensi relatif dan urutan
pentingnya masalah-masalah atau penyebab-penyebaab dari masalah yang ada
- Memfokuskan
perhatian pada isu-isu kritis dan penting melalui ranking terhadap
masalah-masalah atau penyebab-penyebab dari masalah itu dalam bentuk yang
signifikan.
Untuk menjelaskan proses
pembuatan diagram pareto, akan dikemukakan melalui beberapa langkah sebagai
berkut :
1.
Menentukan masalah apa yang akan diteliti,
mengidentifikasikan kategori-kategori atau penyebab dari maslah yang akan
diperbandingkan. Setelah itu merencanakan dan melaksanakan pengumpulan data
2.
Membuat suatu ringkasan data atau table yang mencatat
frekuensi kejadian dari masalah yang telah diteliti dengan menggunakn formulir
pengumpulan data
3.
Membuat daftar masalah secara berurut berdasarkan
frekuensi kejadian dari yang tertinggi sampai yang terendah, serta hitunglah
frekuensi kumulatif, peresentasi kejadian, and total dari kejadian seacra
kumulatif
4.
Menggambarkan dua buah garis vertical dan sebuah garis
horizontal
5.
Buat histogram pada diagram paeto
6.
Gambarkan kurva kumulatif serta cantumkan nilai-nilai
kumulatif (total kumulatif atau persen kumulaitf) disebelah kanan atas dari
inteval etiap item maalah
7. Memutuskan untuk mengambil tindakan
peningkatan atas penyebab utama dari masalah yang sedang terjadi. Untuk
mengetahui akar penyebab dari suatu masalah dapat menggunakan diagram sebab
akibat atau bertanya mengapa-mengapa
beberapa kali (konsep why-why).
4. Data dan
Pembahasan Hasil Penelitian
4.1. Data Penelitian
Sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya, dalam penelitian ini untuk mendapatkan data digunakan
angket/kuesioner. Dari 113 (seratus tiga
belas) angket yang disebar digunakan
dalam analisis data. Namun, sebelum
dilakukan penyebaran sebanyak 113 (seratus tiga belas), maka dilakukan
pra-penyebaran angket untuk menguji asumsi valid (sahih) sebanyak 50 (lima
puluh) dan reliabel (andal) sebanyak 50 (lima puluh) angket/kuesioner. Secara lengkap, data ada di Qodariah(2004).
Kuesioner yang disebarkan pada penelitian
ini adalah jenis kuesioner bersifat tertutup. Dengan demikian untuk setiap
pertanyaan disediakan jawaban alternatif yang paling tepat sesuai dengan
pendapat responden. Jumlah pertanyaan untuk kuesioner yang valid berjumlah 26 butir pertanyaan.
4.2. Analisis Data dan Pembahasan
4.2.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja
/Kepuasan
Tabel
4.4 Perhitungan Rata-rata Dari
Penilaian Pelaksanaan Dan Penilaian Kepentingan Pada Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kepuasan mahasiswa Jurusan Statistika Universitas Islam Indonesia
Jogjakarta
NO
|
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa
|
Penilaian
|
Penilaian
|
|
|
|
Jurusan Statistika Universitas Islam
Indonesia
|
Pelaksanaan
|
Kepentingan
|
x
|
y
|
|
I.
ASPEK KURIKULUM
|
|
|
|
|
1
|
Keseimbangan antara teori dalam kuliah dengan
|
284
|
362
|
2.51
|
3.20
|
|
Aplikasi melalui praktikum
|
|
|
|
|
2
|
Mata kuliah yang ditawarkan di Jurusan
Statistika
|
293
|
373
|
2.59
|
3.30
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Adanya konversi
|
300
|
311
|
2.65
|
2.70
|
4
|
Pemahaman materi kuliah melalui praktikum
|
291
|
339
|
2.58
|
3.00
|
5
|
Software (Program Statistik) yang digunakan dalam praktikum
|
283
|
349
|
2.5
|
3.08
|
6
|
Modul yang dibuat oleh dosen pengampu
|
259
|
305
|
2.3
|
2.69
|
7
|
Kesesuaian modul dengan materi kuliah
|
298
|
394
|
2.64
|
3.48
|
8
|
Pengaplikasian mata kuliah melalui
praktikum
|
276
|
305
|
2.44
|
2.69
|
9
|
Asisten dalam mengasisteni praktikan
|
251
|
318
|
2.22
|
2.81
|
10
|
Asisten dalam penguasaan materi praktikum
|
267
|
392
|
2.36
|
3.45
|
11
|
Penyampaian materi praktikum oleh asisten
|
270
|
368
|
2.38
|
3.26
|
12
|
Kedisiplinan asisten (waktu masuk/ selesai praktikum)
|
261
|
377
|
2.31
|
3.34
|
|
II.
ASPEK DOSEN
|
|
|
|
|
13
|
Penjelasan materi kuliah oleh dosen
Statistika
|
276
|
380
|
2.44
|
3.36
|
14
|
Ketepatan dosen dalam mengajar dengan silabus
|
295
|
342
|
2.61
|
3.02
|
15
|
Kesesuaian materi dengan silabus
|
311
|
399
|
2.75
|
3.53
|
16
|
Penentuan asisten oleh pihak Laboran
|
267
|
381
|
2.42
|
3.37
|
17
|
Penilaian dosen Statistika terhadap mahasiswa
|
240
|
387
|
2.12
|
3.42
|
18
|
Pemberian tugas-tugas oleh dosen kepada
mahasiswa
|
241
|
306
|
2.13
|
2.69
|
19
|
Ketepatan waktu dosen dalam mengeluarkan hasil ujian
|
286
|
391
|
2.53
|
3.46
|
20
|
Kemudahan dosen dalam membimbing (baik KP, TA,
|
275
|
376
|
2.43
|
3.32
|
|
Maupun akademik)
|
|
|
|
|
21
|
Keaktifan dosen Statistika dalam mengajar
|
253
|
396
|
2.26
|
3.50
|
|
III.
ASPEK FASILITAS
|
|
|
|
|
22
|
Kenyamanan ruang kuliah
|
291
|
381
|
2.57
|
3.37
|
23
|
Fasilitas ruang kuliah
|
253
|
362
|
2.23
|
3.20
|
24
|
Kelengkapan fasilitas Laboratorium Komputasi Statistika
|
241
|
401
|
2.13
|
3.55
|
25
|
Fasilitas komputer
|
217
|
403
|
1.92
|
3.57
|
26
|
Penataan ruang Laboratorium Komputasi Statistika
|
282
|
359
|
2.49
|
3.17
|
|
Rata-rata
|
|
|
2.40
|
3.12
|
Dari
hasil nilai rata-rata di atas, kemudian dibuatkan diagram kartesisus untuk
mengetahui faktor-faktor (atribut/butir-butir) mana saja yang perlu dijadikan
sebagai prioritas utama yang mendapat perhatian untuk diperbaiki agar menjadi
lebih baik.
Gambar 1 Diagram
Kartesius dari Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Statistika Universitas Islam Indonesia
Jogjakarta
Tabel 4.5 Hasil Analisis
Dari Tingkat Kepentingan Dengan Tingkat Kinerja
Aitem ke-
Aspek
Kurikulum
|
Kinerja
|
Kepentingan
|
Kuadran
|
1
|
2.51
|
3.20
|
II
|
2
|
2.59
|
2.68
|
IV
|
3
|
2.65
|
2.70
|
IV
|
4
|
2.58
|
3.00
|
IV
|
5
|
2.50
|
3.08
|
IV
|
6
|
2.30
|
2.69
|
III
|
7
|
2.64
|
3.48
|
II
|
8
|
2.44
|
2.69
|
IV
|
9
|
2.22
|
2.81
|
III
|
10
|
2.36
|
3.45
|
I
|
11
|
2.38
|
3.26
|
I
|
12
|
2.31
|
3.34
|
I
|
Aspek Dosen
|
|
|
|
13
|
2.44
|
3.36
|
II
|
14
|
2.61
|
3.02
|
IV
|
15
|
2.75
|
3.53
|
II
|
16
|
2.42
|
3.37
|
II
|
17
|
2.12
|
3.42
|
I
|
18
|
2.13
|
2.69
|
III
|
19
|
2.53
|
3.46
|
II
|
20
|
2.43
|
3.32
|
I
|
21
|
2.20
|
3.50
|
I
|
Aspek Fasilitas
|
|
|
|
22
|
2.57
|
3.37
|
II
|
23
|
2.23
|
3.20
|
I
|
24
|
2.13
|
3.55
|
I
|
25
|
1.92
|
3.57
|
I
|
26
|
2.49
|
3.17
|
IV
|
Keterangan :
I : Kuadran I II
: Kuadran II III : Kuadran III IV
: Kuadran IV
Pada Diagram Kartesius diatas dapat
diketahui bahwa pelayanan yang harus diadakan perbaikan adalah :
1) Asisten
dalam penguasaan materi praktikum
2) Penyampaian
materi praktikum oleh asisten
3) Kedisiplinan
asisten dalam praktikum (waktu masuk/ selesai praktikum)
4) Penilaian
dosen Statistika terhadap mahasiswa
5)
Kemudahan
dosen dalam membimbing (baik KP, TA, maupun akademik)
6) Keaktifan
dosen Statistika dalam mengajar
7) Fasilitas
ruangan untuk kuliah
8) Kelengkapan
Fasilitas Laboratorium Komputasi Statistika
9) Fasilitas
Komputer
Pelayanan-pelayanan
yang harus diperbaiki berdasarkan tingkat kesesuaian adalah :
1) Fasilitas
Komputer sebesar 53,84%
2)
Kelengkapan
fasilitas Laboratorium Komputasi Statistika sebesar 60,09%
3)
Penilaian
dosen Statistika terhadap mahasiswa sebesar 62,01%
4)
Keaktifan
dosen Statistika dalam mengajar sebesar 64,65%
5)
Asisten
dalam penguasaan materi praktikum sebesar 68,11%
6)
Kedisiplinan
asisten dalam praktikum (waktu masuk/ selesai praktikum) sebesar 69,23%
7)
Fasilitas
ruangan untuk kuliah sebesar 69,88%
8)
Kemudahan
dosen dalam membimbing (baik KP, TA, maupun akademik) sebesar 73,13%
9) Penyampaian
materi praktikum oleh asisten sebesar 73,36%
Dalam analisis bentuk pertanyaan yang
kedua pada romawi II dengan menggunakan diagram pareto. Hal ini berpedoman pada
prinsip Pareto yang menyatakan bahwa 80% dari masalah disebabkan oleh 20% dari
penyebab.
Gambar 3 Diagram Pareto
dari Butir Ketidakpuasan Mahasiswa Statistika
Adapun urutan yang harus diperbaiki dari yang
terpenting terlebih dahulu adalah :
1)
Jumlah
Komputer di Laboratorium Komputasi Statistika sebesar 33.8%
2)
Ruang
untuk kuliah yang terbatas (sedikit) sebesar 21.2%
3)
Tidak
ada perpustakaan khusus jurusan 14,9%
4) Dosen
Statistika terbatas 14,0%
5) Kurang
aplikasi mata kuliah ke lapangan sebesar 9%
6) Cara
mengajar dosen sebesar 7,2%
4.2.2. Uji
Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney
Melalui uji Kruskal Wallis, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan diantara rata-rata
kepuasan untuk masing-masing angkatan. Karena terdapat perbedaan, untuk
selanjutnya dilakukan uji Mann-Whitney, untuk melihat, yang berbeda itu yang
mana saja.
Hasil uji
mann-Whitney, menunjukkan bahwa angkatan 2001, 2002 dan 2003 memiliki
tingkat kepuasan yang sama yaitu sangat puas atau puas dengan kinerja Jurusan,
sedangkan angkatan 2000 kepuasannya
paling rendah cenderung kurang puas atau tidak puas.
5. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka
kesimpulan hasil penelitian ini sebagai
berikut :
1)
Kesesuaian antara tingkat kepuasan mahasiswa terhadap kinerja Jurusan ditinjau dari
kesenjangan antara jasa pelayanan yang dialami dengan jasa pelayanan yang
diharapkan rata-rata di atas 75 %, berarti bahwa kesenjangannya tidak terlalu
jauh.
2)
Yang menjadi prioritas utama dalam proses peningkatan
terus menerus untuk Jurusan Statistika dalam pandangan dan pendapat mahasiswa
Statistika adalah : Fasilitas Komputer, kelengkapan fasilitas Laboratorium
Komputasi Statistika, penilaian dosen Statistika terhadap mahasiswa, keaktifan
dosen Statistika dalam mengajar, asisten dalam penguasaan materi praktikum,
kedisiplinan asisten dalam praktikum (waktu masuk/ selesai praktikum),
fasilitas ruangan untuk kuliah, kemudahan dosen dalam membimbing (baik KP, TA,
maupun akademik), penyampaian materi praktikum oleh asisten.
3). Terdapat perbedaan dari tingkat
kepuasan mahasiswa dari masing- masing
angkatan. Dimana angkatan 2001, 2002 dan 2003 memiliki tingkat kepuasan yang
sama yaitu sangat puas atau puas dengan
kinerja Jurusan, sedangkan angkatan 2000
kepuasannya paling rendah cenderung kurang puas atau tidak puas. Ini disebabkan
karena angkatan 2000 baru mengalami atau merasakan sarana dan prasarana dari
Jurusan yang lebih baik bila dibandingkan pada saat angkatan 2000 masih
merasakan fasilitas yang disediakan di gedung Fakultas Teknologi Industri,
misalnya laboratorium untuk praktikum, yang masih sangat kurang pada waktu itu.
Oleh sebab itu angkatan 2000 tingkat kepuasannya kurang dari angkatan 2001, 2002, dan 2003.
4). Berdasarkan
kesimpulan serta teori yang diuraikan sebelumnya, maka beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan ditingkatkan oleh Jurusan Statistika dalam rangka meningkatkan
kualitas Jurusan diantaranya :
a)
Perlu adanya
penambahan jumlah komputer untuk digunakan sebagai sarana praktikum, karena
komputer yang sekarang tersedia masih belum menunjang mahasiswa atau masih
sedikit.
b)
Kelengkapan fasilitas
Laboratorium Komputasi Statistika juga harus lebih ditingkatkan, selain jumlah
komputer, seperti jumlah meja, kursi, dan juga fasilitas ruangannya.
c) Asisten praktikum harus lebih diperhatikan lagi dalam hal
penguasaan materi, penyampaian, dan kedisiplinan. Agar praktikan tidak merasa dirugikan
karena tidak dapat menangkap atau memahami materi praktikum yang diberikan
asisten. Untuk itu pihak Laboran lebih
selektif lagi dalam menentukan atau memilih asisten untuk semester-semester
yang akan datang.
d) Kemudahan dosen dalam
membimbing dan keaktifan dosen dalam mengajar juga harus diperhatikan oleh
pihak jurusan, karena mahasiswa juga masih tergantung pada dosen. Apabila
dosennya memberikan kemudahan dan jalan kepada mahasiswa, misalnya bimbingan
KP, TA, mahasiswa akan semangat untuk cepat menyelesaikan studinya.
e) Ruangan untuk proses belajar
mengajar, harus menjadi perhatian yang lebih, karena selama ini mahasiswa
Statistika hanya belajar dalam ruangan yang itu-itu saja (terbatas hanya dalam
ruang VIII F, dan ada untuk mata kuliah tertentu mahasiswa harus kuliah diruang
Fakultas Sipil).
f)
Dengan semakin berkembangnya kemajuan dimana jika tidak di ikuti dengan
rajin membaca, maka seorang mahasiswa akan ketinggalan arus informasi. Oleh karena itu perlu adanya
perpustakaan khusus untuk Jurusan Statistika sendiri.
6. Daftar Pustaka
Gaspersz, V, 2001. Metode Analisis Untuk Peningkatan Kualitas,
Gramedia, Jakarta.
Qodariah,
L., 2004, Pengukuran Tingkat Kepuasan
Mahasiswa Statistika Terhadap Jurusan Statistika Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Statistika FMIPA UII, Jogjakarta
Saleh, S, 1986, Statistik Non Parametrik, BPFE, Jogjakarta.
Siegel, S, 1985. Statistik Non Parametrik
Untuk Ilmu-ilmu Sosial,
Gramedia, Jakarta .
Supranto, J, 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta, Jakarta.
Yazid, I. N, 1981. Pengantar Ilmu Pendidikan, Lembaga
Pembinaan Keagamaan, Jogjakarta.
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh