KASUS ASMA
Ny.
AB, seorang ibu, 57 tahun, 150 cm, 48 kg. Riwayat pengobatan yang digunakan
Ny.AB selama ini adalah asetaminofen 500 mg, bila mengalami sakit kepala dan
diresepkan dexamethason 0.5 mg tablet dan salbutamol 2 mg tablet (masing-masing
3 X sehari) sejak frekuensi sesak nafasnya meningkat. Kombinasi terapi anti
asma ini mulai dikonsumsi sejak 4 bulan yang lalu hingga saat ini. Sebelumnya,
Ny. AB sejak kecil didiagnosa mengidap asma dan saat remaja bila serangan sesak
nafas menyerang, Ny.AB mengkonsumsi aminofilin tablet dengan dosis dan
frekuensi sesuai.
1.
Bagaimana
Analisa Kelompok Anda mengenai kasus pada Ny. AB ?
2.
Parameter
apa yang perlu dimonitoring pada kasus Ny.AB ?
PENYELESAIAN KASUS
Metode
yang digunakan adalah metode FARM
·
Finding
Nama : Ny.AB , 57
tahun.
BB/TB : 48 kg/150 cm
Diagnosa: asma
Riwayat pengobatan :
- aminofilin tablet dengan dosis
dan frekuensi sesuai (penggunaan saat remaja)
-
asetaminofen 500 mg, bila mengalami sakit kepala dan diresepkan dexamethason
0.5 mg tablet dan salbutamol 2 mg tablet (masing-masing 3 X sehari) sejak
frekuensi sesak nafasnya meningkat (sejak 4 bulan yang lalu).
·
Assesment
Penggunaan Asetaminofen sudah tepat karena
hanya digunakan jika pasien mengalami sakit kepala saja. Asetaminofen juga
tidak mengalami interaksi dengan obat yang digunakan untuk terapi pemeliharaan
asma yaitu obat golongan β-agonis dan kortikosteroid. Ny.AB juga bukan termasuk
pasien yang dikategorikan kontraindikasi dengan asetaminofen.
DRP’s pada kasus ini
adalah pemilihan obat yang tidak tepat:
-
Dalam kasus ini pasien
diberikan kombinasi obat sebagai terapi pemeliharaan untuk asma, yaitu dexamethason (obat golongan
kortikosteroid aksi panjang) 0,5 mg dan salbutamol (obat golongan β-agonis aksi
pendek) 2 mg yang diberikan secara p.o 3X sehari à
kombinasi sediaan obat tersebut kurang tepat untuk terapi pemeliharaan jangka
panjang1 .
-
Berdasarkan Evidence A menerangkan
bahwa kebanyakan pasien asma yang menggunakan
kombinasi obat kortikosteroid inhalasi dan Long
Acting Beta Agonis akan mengurangi eksaserbasi asma terutama pada
asma berat (asma kronik) serta meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi gejala2 à hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
kombinasi terapi antara dexamethason dengan salbutamol kurang tepat untuk
terapi pemeliharaan asma.
·
Ressolution
-
Sebenarnya kombinasi
terapi anti asma yang diberikan sudah sesuai yaitu dexamethasone dan
salbutamol/albuterol karena berdasarkan penelitian bahwa albuterol tidak
mengantagonis aksi dari dexamethasone yang menghambat pelepasan sitokin dari
monosit yang dapat menyebabkan asma4. Tetapi penggunaan terapi
kombinasi dexamethasone dan salbutamol kurang tepat pada kasus Ny.AB yang harus
menggunakan terapi anti asma dalam jangka waktu yang lama.
-
Terapi yang kami
rekomendasikan untuk pasien Ny.AB adalah Long Acting Beta Agonis (LABAs) yang
dikombinasi dengan kortikosteroid inhalasi. Dasar kami dalam merekomendasikan
terapi ini adalah mengacu pada Evidence A bahwa penggunaan kombinasi LABAs
dengan kortikosteroid inhalasi dapat mengurangi eksaserbasi akut serta
meningkatkan fungsi paru-paru dan mengurangi gejala akibat asma2.
-
LABAs yang
direkomendasikan adalah Formoterol,
sedangkan kortikosteroid inhalasi yang direkomendasikan adalah Budesonid. Kombinasi dosis rendah atau
sedang dari kortikosteroid inhalasi (ICS) dengan Long Acting β2-Agonis (LABAs) dapat
mengontrol asma pada orang dewasa dan mengurangi eksaserbasi3. Suatu
penelitian menunjukkan bahwa kombinasi formoterol/budesonid untuk terapi
pemeliharaan secara signifikan mengurangi jumlah eksaserbasi akut, eksaserbasi
parah yang memerlukan pengobatan intervensi, mengurangi gejala asma pada saat
malam hari yang dapat mengganggu waktu tidur, dan meningkatkan fungsi paru-paru
bila dibandingkan dengan penggunaan formoterol atau budesonid dengan dosis
tinggi untuk terapi pemeliharaan3.
-
Profil keamanan penggunaan
terapi kombinasi formoterol+budesonid berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan adalah :
-
Bentuk sediaan yang
direkomendasikan untuk Ny.AB adalah bentuk sediaan inhalasi yang mengandung Formoterol
Fumarat + Budesonid dengan dosis
80/4,5 mcg 1-2 hirupan 2 kali sehari5. Sediaan ini mengandung
formoterol fumarat dengan dosis 80 mcg, sedangkan budesonid dengan dosis 4,5
mcg. Ny. AB perlu diberikan konseling tentang cara pemakaian sediaan inhalasi
karena Ny. AB belum pernah menggunakan sediaan inhalasi untuk terapi asma. Pertimbangan
kami dalam memilih sediaan dengan bentuk inhalasi yang sudah dikombinasi adalah
faktor usia dari pasien yang sudah mendekati usia geriatri (terkait dengan
kepatuhan pasien), selain itu juga meminimalkan efek samping yang ditimbulkan
akibat pemakaian secara sistemik. Sehingga
diharapkan dengan pemakaian sediaan inhalasi yang sudah mengandung kombinasi
kedua obat tersebut akan jauh lebih efektif.
·
Monitoring
-
Efektivitas
Formoterol fumarat à penurunan
frekuensi kekambuhan asma.
Budesonid à penurunan
gejala-gejala yang timbul akibat asma.
-
Efek samping
Karena penggunaannya
secara inhalasi (lokal), maka efek samping yang umum terjadi adalah mulut
berasa pahit dan candidiasis (infeksi kandida
pada mulut).
DAFTAR PUSTAKA
.
1.
Chowdhury BA, and Dal
Pan G. The FDA and Safe Use of
Long-Acting Beta-Agonists in the
Treatment of Asthma. New Engl J Med 2010;362;13:1169-1171.
2. Drazen
JM, and O’Byrne PM. Risks of Long-Acting
Beta-Agonists in Achieving Asthma
Control. New Engl J Med 2009;360;16:1671-1672.
3. O’Byrne
PM, Bisgaard Hans, Godard PP, Pistolesi Massimo, Palmqvist Mona, Zhu Yuanjue, Ekstro¨m
Tommy, and Bateman Eric D. Budesonide/Formoterol
Combination Therapy as Both Maintenance and Reliever Medication in Asthma.
Am j Respir Crit Care Med 2005;171:129-136.
4. Seldon
PM, Stevens DA, Adcock IM, O’Connor BJ, Barnes PJ, Giembycz MA. Albuterol Does Not Antagonize the Inhibitory
Effect of Dexamethasone on Monocyte Cytokine Release. Am J Respir Crit Care
Med 1998;157:803–809.
5. Anonim.
2008. Informatorium Obat Nasional
Indonesia. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.
Hal:192-193.
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 1 komentar... read them below or add one }
postingan yang bagus dan bermanfaat teantang kasus atau sesak nafas
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh