Tn HM, 62 th,
58kg, 160cm, MRS (Masuk rumah Sakit) dengan gelisah, marah-marah, tidak bisa
diajak komunikasi, hematemesis. Mengaku tidak pernah sakit berat/liver. Pada
pemeriksaan dijumpai jaundice, erytema palmaris. Hasil lab menunjukkan :
Albumin 2,7 mg/dL; Na 126 meq/L, K 3,1 meq/L, SGOT 75 mg/dL; SGPT 56 mg/dL.Px
didiagnosa Sirosis Hepatik disertai hepatik ensefalopati. Dokter yang merawat
pasien, memberikan terapi farmakologi yang meliputi:
-
Kanamycin 4 X 500 mg po
-
Lactulosa 4 X 15 ml
-
Inj Vit K/ 4 X 1, iv
-
Nutrisi parenteral berupa aminofusin 500 ml 1
botol/hari
Pertanyaan :
- Bagaimana Penerapan asuhan kefarmasian pada pasien tersebut ?
- Parameter apa saja yang perlu dimonitoring?
- Bilamana infus albumin diindikasikan pada pasien SH, mengapa (kaitkan dgn EBM yg ada) ?
PENYELESAIAN KASUS
1. Penerapan Asuhan Kefarmasian : menggunakan
metode FARM
Finding
|
Assesment
|
Resolution
|
Monitoring
|
Pasien : Tn HM
Umur : 62 th
Tinggi : 160 cm
BB : 58 kg
Keluhan : gelisah, marah-marah, tidak bisa
diajak komunikasi, hematemesis.
Gejala : jaundice, eritema palmaris.
Hasil lab : Albumin 2,7 mg/dL; Na 126
meq/L, K 3,1 meq/L, SGOT 75 mg/dL; SGPT 56 mg/dL.
Diagnosa : Sirosis Hepatik disertai
hepatik ensefalopati.
Terapi : Kanamycin 4 X 500 mg po, Lactulosa 4 X 15 ml, Inj Vit K/ 4 X 1, iv, Nutrisi parenteral berupa
aminofusin 500 ml 1 botol/hari.
|
Obat tanpa indikasi
Terapi first line utk hepatik ensefalopati adalah
laktulosa. Tidak perlu dikombinasikan dengan kanamisin karena efektivitas
laktulosa belum diketahui. Laktulosa dikombinasikan dengan kanamisin apabila
penggunaan monoterapi laktulosa tidak memberikan respon yang maksimal.
|
Tidak perlu ada penggunaan kanamisin pada terapi
ini, karena terapi first line untuk hepatik ensefalopati cukup menggunakan
laktulosa.
|
Efektifitas:
1. Laktulosa: bagaimana penurunan Tekanan
Darah, kontrol berat badan
2. injeksi vit.K: frekuensi hematemesis
Efek Samping:
1.
Laktulosa:
rasa kembung atau tidak enak pada perut, frekuensi diare, gejala mual muntah
|
Pemilihan obat yang tidak tepat : Aminofusin
dikontraindikasikan untuk pasien yang gangguan metabolisme asam amino dan
gangguan fungsi hati lanjut.
|
Penggunaan aminofusin digantikan dengan
hepatosol yang tinggi BCAA sehingga aman untuk penderita gangguan sirosis
hati dan gangguan metabolisme asam amino. Diberikan 3x sehari 60 mg
dilarutkan dalam air hangat 200 ml. Pemberiannya 2 jam setelah pemberian
laktulosa.
|
|
|
|
Vitamin K digunakan sebagai terapi untuk
hematemesis, karena pada sirosis hati, pembuluh darah pada hepar yang
berhubungan dengan esofagus mengalami vasodilatasi, sehingga terjadi varises
esofagus yang ditandai dengan hematemesis(muntah darah). Peran vitamin K
menggantikan peran hati dalam menghasilkan faktor pembekuan darah.
|
|
2. Parameter
yang perlu dimonitoring:
Efektifitas:
1.
Laktulosa:
bagaimana penurunan Tekanan Darah, kontrol berat badan
2.
injeksi
vit.K: frekuensi hematemesis
Efek Samping:
1.
Laktulosa:
rasa kembung atau tidak enak pada perut, frekuensi diare, gejala mual muntah
3.
Bilamana infus albumin diindikasikan
pada pasien SH, mengapa (kaitkan dgn EBM yg ada) ?
Albumin diberikan pada pasien
sirosis hati bilamana kadar albumin dalam plasma menurun. Tujuan pemberian
albumin pada pasien sirosis hati adalah untuk memperbaiki kondisi umum,
mengatasi asites atau mengobati sindrom hepatorenal. Pada pasien sirosis
terjadi asites, ditandai dengan edema di perut sehingga perlu asupan albumin,
namun penggunaan albumin perlu dibatasi karena dikhawatirkan menyebabkan
reasites.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, ISO Farmakoterapi, Penerbit ISFI,
Jakarta
Anonim, 2009, Drug Information Handbook, Lexi Comp’s, New York
Anonim, 2010, Aminofusin Paed, available from http://www.kalbe.co.id/product-41-aminofusin-paed.html
diakses tanggal 3 Maret 2010
Dipiro, Joseph., T., 2005, Pharmacoterapy a Pathophysiologic Approach,
MCGRAW-HILL Medical Publishing Division, New York
Hasan, Irsan, 2008, Peran
Albumin dalam Penatalaksanaan Sirosis Hati, Jurnal
Medicinus, Vol 21
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 9 komentar... read them below or add one }
thank's infonya
Ikut gabung sisni ea
sukses terus ea
jangan lupa mampir balik ya gan
ditunggu ya updatean terbarunya
lanjutkan !!
thank's and good luck !!
artikelnya cukup menarik, thank's gan
itu kalimat terakhir tolong dijelaskan, "reasites et causa pemberian albumin", bgmn patofisiologinya. bgmn "hiperalbumin" itu mnyebabkan asites. BTK
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh