PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Permasalahan
Akuntansi yang kita kenal sekarang telah berkembang seiring
dengan zaman dan peradaban manusia. Masyarakat modern tidak dapat terlepas dari
apa yang dinamakan akuntansi. Namun, akuntansi yang telah diterapkan sekarang, baik di perusahaan profit oriented maupun non profit oriented, sebenarnya
telah mengalami evolusi.
Dalam perkembangan akuntansi, bidang yang paling awal
berkembang adalah akuntansi keuangan. Seiring dengan perkembangan industri yang
sangat pesat karena kebutuhan akan informasi, maka berkembanglah bidang-bidang
lain, seperti akuntansi biaya, akuntansi manajemen, auditing, akuntansi perpajakan, akuntansi sektor publik,
sistem informasi akuntansi, akuntansi keperilakuan dan perkembangan terakhir
khususnya di Indonesia adanya konsep akuntansi syariah. Bidang akutansi dapat
dipandang dari berbagai sudut pandang sehingga memperkaya bidang akuntansi.
Akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pihak internal perusahan (internal user), sedangkan akuntansi
keuangan menghasilkan informasi untuk pihak eksternal perusahaan (external user).
Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi karena
proses dari akuntansi manajemen akan menghasilkan informasi. Pembuat informasi
atau pengguna sistem informasi adalah manusia (manajer, investor,
pemerintah, dan user lainnya yang berkepentingan dengan informasi tersebut).
Keberhasilan suatu sistem informasi tak lepas dari perilaku manusianya.
Perkembangan akuntansi tak lepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi
dan pentingnya peranan manusia dalam bidang akuntansi maka dengan mengadopsi
bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi dan sosial, lahirlah
akuntansi keperilakuan. Akuntansi keperilakuan akhirnya diakui keberadaannya
dan banyak bukti empiris yang dihasilkan oleh para peneliti yang ikut
memperkuat bidang akuntansi keperilakuan.
Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting)
merupakan bidang yang sangat luas. Dalam perkembangan riset empirisnya diawali
dari bidang akuntansi manajemen dan kemudian ke bidang lainnya. Dalam
analisisnya banyak didukung oleh teori yang ada di disiplin ilmu lainnya. Suatu
hal yang menarik dalam mengkaji bidang riset akuntansi keperilakuan ini adalah
mengkaitkannya dengan akuntansi manajemen (managerial accounting). Riset
akuntansi keperilakuan dalam bidang akuntansi manajemen yang pertama kali
berkembang adalah isu budgeting.
Untuk lebih memahami perbandingan akuntansi keperilakuan (behavioral accounting comparison/
BAC) terhadap pengembangan akuntansi manajemen (managerial accounting), kajian akan dimulai dari perkembangan
akuntansi keperilakuan, akuntansi manajemen, riset akuntansi keperilakuan dalam
akuntansi manajemen. Batasan masalah dalam penelitian ini
yang digunakan meliputi budgeting, balanced scorecard (BSC),
just in time (JIT), total quality management, dan activity based
costing system (ABC system). Dengan adanya
penelitian ini diharapkan dapat menemukan sebuah analisis yang relevan dengan
keadaan sekarang dapat mendukung pengembangan penelitian terdahulu.
B.
Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang
masalah yang telah diuraikan diatas maka, penulis merumuskan beberapa
permasalahan antara lain :
- Bagaimanakah
sitem akuntasi manajemen yang baik sehingga dapat diperoleh riset
akuntansi keperilakuan yang tepat?
- Bagaimanakah
pengembangan sistem akuntansi manajemen dapat mempengaruhi pendapat dan
perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
- Mengetahui
sistem akuntansi manajemen yang baik sehingga diperoleh akutansi
keperilakuan yang tepat.
- Mengetahui
pengembangan sistem akuntansi manajemen dapat mempengaruhi pendapat dan
perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.
D. Manfaat
Penelitian
Penulisan penelitian ini diharapkan
memiliki manfaat sebagai berikut :
- Bermanfaat
bagi pembaca dalam menambah wawasan tentang implikasi riset akuntansi
keperilakuan terhadap pengembangan akuntansi manajemen.
- Bermanfaat untuk memahami
dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja
perusahaan.
- Sebagai
referensi bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai topik ini.
E.
Jenis
Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
kualitatif bertujuan menggambarkan realitas tanpa menjelaskan hubungan antar
variabel. Jenis penelitian ini tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari
data sekunder
hasil literature seperti buku, majalah,
Koran internet dan lain-lain yang berhubungan dengan aspek penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penulis
mendapatkan data melalui beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:
a.
Observasi
Observasi
adalah pengamatan langsung suatu objek untuk mengetahui kegiatan yang sedang
dilakukan objek. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara langsung kegiatan
komunikasi pemasaran yang dijalankan.
b.
Wawancara
Selain menggunakan metode observasi,
penulis juga menggunakan metode wawancara (Interview) dalam mengumpulkan
data. Wawancara menurut Berger adalah percakapan antara periset yang
berharap mendapatkan informasi dengan informan yang diasumsikan mempunyai
informasi penting tentang suatu objek.
Jenis wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara mendalam (Depth Interview) yaitu
wawancara dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan
data lengkap dan mendalam.
c.
Dokumentasi
Metode
dokumentasi dilakukan untuk melengkapi informasi yang belum tercakup lewat
data-data yang diperoleh pada observasi dan wawancara. Data diperoleh melalui
dokumen-dokumen, baik dokumen publik maupun dokumen privat.
Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi dari sumber-sumber
yang ada.
3.
Metode
Analisis Data
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat penelitian
berlangsung, berdasarkan fakta- fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
Metode deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta- fakta
sebagaimana keadaan sebenarnya. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk melakukan representasi obyektif mengenai gejala- gejala yang terdapat
dalam masalah- masalah penelitian. Representasi itu dilakukan dengan
mendeskripsikan gejala- gejala sebagai data atau fakta sebagaimana adanya. Data
atau fakta itu harus bersumber dari gejala- gejala yang terdapat di dalam
masalah yang terjadi. Representasi data itu harus diiringi dengan pengolahan,
agar dapat diberikan penafsiran yang kuat dan obyektif.
TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi
Keperilakuan dan Perkembangannya
Akuntansi perilaku adalah sub disiplin ilmu akuntansi yang
melibatkan aspek keperilakuan manusia terkait dengan proses pengambilan
keputusan ekonomi, Ikhsan (2005). Juga menyatakan bahwa tujuan ilmu keperilakuan
adalah untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia sampai
pada generalisasi yang ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung oleh
empiris yang dikumpulkan secara impersonal melalui prosedur yang terbuka, baik
untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi oleh ilmuwan lainnya
yang tertarik. Selanjutnya Ikhsan (2005) menjelaskan bahwa akuntansi
keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik yang
bertujuan:
1. Untuk memahami dan mengukur
dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan,
2. Untuk mengukur dan melaporkan
perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis, dan
3. Untuk mempengaruhi pendapat dan
perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.
Bidang keperilakuan dalam akuntansi dapat dikatakan masih
baru dibandingkan dengan akuntansi keuangan. Topik keperilakuan ini mulai
berkembang pada tahun 1950-an. Pada Juni 1951 Controllership Foundation of
America mensponsori suatu riset untuk penyelidikan dampak anggaran
(Ikhsan,2005). Awal perkembangan riset keperilakuan ini telah dikaji dalam
studi yang dilakukan Lord (1989). Lord mengkaji perkembangan riset akuntansi
keperilakuan (behavioral accounting research)
dari tahun 1952 sampai dengan tahun 1981. Lord (1989) mengelompokkan perkembangan
hasil penelitian yang berkaitan dengan bidang riset akuntansi keperilakuan
menjadi enam fokus penelitian, antara lain akuntansi dalan konteks organisasi (accounting in an organizational
context), penganggaran (budgeting),
pemikiran psikologi (earlypsychology
thoughts), pemrosesan informasi manusia (human
information proccesing), kontingensi teori (contingency teory), dan konferensi dan peristiwa (conferences and events).
Studi Burgstahler dan Sundem (1989) hampir sama dengan studi
Lord (1989), yaitu mengkaji perkembangan riset keperilakuan tahun 1968-1987.
Hasil riset yang dikaji diambil dari artikel yang dipublikasikan pada
tiga jurnal, yaitu The Accounting Review
(AR), Journal of Accounting Research (JAR),
Accounting Organization and Society (AOS). Hal itu berawal dari
cikal bakal penelitian yang pertama kali fokus pada anggaran hingga akhirnya
sekarang berkembang pada bidang lain, seperti auditing, pajak, dan akuntansi
keuangan.
Penelitian bidang keperilakuan sudah mengalami perkembangan
sebagai berikut. Pertama, metode penelitian behavioral digunakan untuk isu
akuntansi tanpa mengadopsi beberapa teori behavioral yang mendasarinya. Kedua,
model atau teori behavioral diadopsi. Fase ketiga adalah pengujian model
behavioral kepada akuntansi.
Akuntansi
manajemen adalah suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan
bagi manajemen untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi
manajemen.
Peneliti-peneliti di Indonesia juga tertarik dengan riset
akuntansi keperilakuan. Bidang riset keperilakuan juga menjadi pusat perhatian
dalam ajang seminar nasional akuntansi (SNA) di Indonesia yang
diselenggarakan setiap tahun oleh IAIKAPd yaitu Ikatan Akuntansi Indonesia
(IAI) bekerja sama dengan Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd). Topik bahasan
hasil-hasil studi dalam seminar ini dibagi menjadi lima, yaitu
akuntansi keuangan dan pasar modal; akuntansi manajemen dan keperilakuan;
akuntansi sektor publik dan perpajakan; sistem informasi, auditing, dan etika;
dan pendidikan akuntansi dan akuntansi syariah. Hasil penelitian di bidang
akuntansi manajemen dijadikan satu pembahasan dengan akuntansi keperilakuan
karena kedua bidang ini sama-sama membahas tentang manusia.
Faktor yang membuat behavioral research
inaccounting secara khusus mempunyai kesulitan, yaitu bidangnya luas,
variabel kompleks, perilaku adalah sebuah situasi spesifik, perwujudan lain
dari interelasi variabel-variabel adalah beberapa hukum perilaku sepenuhnya
umum, titik temu validitas internal dan validitas eksternal, sistem kontrol
akademis, dan evaluasi kualitatif.
Penelitian keperilakuan dalam akuntansi riset bisa
menggunakan tiga jenis metode, antara lain studi lapangan, eksperimen, dan
survei yang masing-masing ada keunggulan dan kelemahannya. Ketiga metode ini
bisa saling melengkapi dengan menerapkan metode multiple.
PEMBAHASAN
Riset
Akuntansi Keperilakuan dalam Akuntansi Manajemen Budgeting
Budgeting merupakan bagian dari materi
akuntansi manajemen, yang memegang peranan dalam perencanaan dan pengendalian
sebagai dua bagian yang tak terpisahkan. Perencanan berarti melihat ke depan,
yang mengandung pengertian yaitu menentukan tidakan-tindakan apa yang harus
dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Sebaliknya, pengendalian adalah
melihat ke belakang yang berarti menilai apa yang telah dihasilkan dan
membandingkan dengan rencana yang telah disusun. Adapun tujuan anggaran adalah
memberikan informasi yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan,
sebagai standar bagi evaluasi kinerja dan meningkatkan komunikasi dan
koordinasi antarbagian. Anggaran yang disusun berupa anggaran operasi (seperti
anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan, tenaga kerja, overhead, beban
penjualan dan administrasi, persediaan akhir, serta harga pokok penjualan)
dan anggaran keuangan (seperti anggaran arus kas, neraca, dan pengeluaran
modal). Anggaran digunakan untuk mengontrol kinerja pekerja, yang paling sederhana
meliputi empat langkah berikut.
- Penetapan standar oleh manajemen
- Penetapan standar oleh kelompok yang dikontrol
- Kinerja operasi
- Pelaporan hasil dengan ganjaran positif atau negatif
ditentukan oleh manajemen
Penelitian di bidang akuntansi manajemen topik yang diambil
adalah budgeting, yaitu melihat
hubungan manusia dengan anggaran. Didukung oleh teori dan temuan empiris dari
perilaku organisasional dan psikologi sosial, peneliti melakukan sebuah studi
lapangan tentang proses anggaran. Peneliti menemukan bahwa budgeting digunakan
sebagai proses politik oleh manajer untuk merasionalkan dan melegitimasi aksi
simbolis dan ritualistis. Studi lapangan lainnya menjelaskan bagaimana proses
anggaran berhubungan dengan konteks budaya organisasi. Lalu meringkas beberapa
studi akuntansi dan nonakuntansi yang menunjukkan hubungan antara karakteristik
tugas dan organisasional dengan proses anggaran. Desain sebuah eksperimen untuk
secara langsung mengamati slack perilaku dan menemukan bahwa preferensi risiko
dan tekanan sosial benar-benar mempengaruhi terjadinya slack anggaran.
Penelitian behavioral dalam managerial accounting dibagi ke
dalam tiga kategori luas, yaitu sebagai berikut.
- Usaha untuk menentukan model bagi seluruh bagian
subsistem manusia
- Investigasi ke dalam dimensi behavioral dari proses
kontrol manajemen
- Studi dari sudut pandang behavioral tentang efek
karakteristik perusahaan terhadap bentuk dan fungsi sistem informasi
manajemen.
Beberapa hasil penelitian akuntansi keperilakuan terbaru
dalam bidang akuntansi manajemen di Indonesia telah diseminarkan dalam Seminar
Nasional Akuntansi (SNA). Peneliti pengaruh sistem pengukuran kinerja terhadap
kejelasan peran, pemberdayaan, psikologis, dan kinerja manajerial dengan pendekatan
partial least square, kemudian meneliti pengaruh moderasi sistem pengendalian
manajemen dan inovasi terhadap kinerja. Juga meneliti hubungan antara sistem
pengendalian manajemen dengan perilaku disfunctional: budaya nasional sebagai
variabel moderating. Peneliti menganalisis pengaruh partisipasi anggaran
terhadap kinerja manajerial melalui komitmen tujuan anggaran dan job relevant information (JRI) sebagai variabel intervening. Sumarno (2005)
meneliti pengaruh komitmen organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap hubungan
antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial.
Balanced
Scorecard
Balanced scorecard merupakan isu-isu terbaru dalam
akuntansi manajemen. Balanced scorecard
merupakan suatu sistem manajemen strategic yang menjabarkan misi dan strategi
suatu organisasi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk empat
perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Pengukuran
kinerja yang komprehensif ini diberi nama balanced
scorecard. Hal itu pertama kali diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton (1992)
mengenai keunggulan pengukuran kinerja dari dua perspektif, yaitu sisi keuangan
dan non keuangan (customer relations,
internal business processes, learning and growth).
Kaplan dan Norton (1996) menulis mengenai penggunaan balanced scorecard sebagai sistem
manajemen strategi. Balanced scorecard
dapat berfungsi sebagai alat untuk mengawasi apakah strategi perusahaan telah
dijalankan dan juga untuk menilai apakah strategi yang telah ditetapkan sudah
tepat.
Just
In Time (JIT)
Just In Time (JIT) merupakan suatu filosofi yang
memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk
sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan
kebutuhan produksi dengan tujuan strategis meningkatkan laba, meningkatkan
mutu, mengendalikan sediaan, dan memperbaiki kinerja pengiriman.
Sebuah contoh
penelitian di bidang JIT yang meneliti perusahaan-perusahaan yang mengadopsi
sistem inventori JIT dan pengaruhnya terhadap Ratio Return on Assets (ROA). Penelitian ini dimotivasi oleh
perusahaan-perusahaan kelas dunia di Amerika yang mulai mengadopsi JIT karena
dapat mengurangi kos. Jadi, adanya pertimbangan cost and benefit. Turunnya nilai persediaan berarti turunnya kos.
Total
Quality Management
Manajemen mutu total (Total
Quality Management/TQM) adalah suatu pendekatan sistem untuk
mengintegrasikan semua fungsi dan proses dalam suatu organisasi agar
tercapainya penyempurnaan mutu barang atau jasa secara berkesinambungan dengan
tujuan untuk mencapai kepuasan konsumen. Untuk membantu tercapainya Total Quality Management/TQM harus
memperhatikan daur hidup produk seperti desain dan pengembangan, pengadaan
masukan, produksi, pemasaran, distribusi, dan pelayanan.
Penelitian tentang Total Quality Management (TQM) dan
pilihan dari informasi dan sistem reward-nya.
Data diambil dari sampel perusahaan automobil dan industri komputer dari
Jerman, Kanada, Jepang, dan Amerika pada tahun 1991 yang telah
mempraktikkan manajemen kualitas/ Quality Management.
Activity
Based Costing System
Activity based costing adalah suatu sistem pembebanan
biaya yang berdasarkan aktivitas. Activity-based
Costing (ABC) telah dipromosikan dan diadopsi sebagai dasar untuk
pembuatan keputusan yang strategis dan untuk meningkatkan kinerja laba.
Informasi ABC kini juga digunakan secara luas untuk menilai continous
improvement dan untuk memonitor proses kinerja. ABC dapat diterima secara luas
dan cepat karena dipercaya memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan
metode pembebanan biaya konvensional.
Dalam sebuah penelitian menemukan bahwa aktivitas yang
inovatif dapat menghasilkan tingkat laba perusahaan yang lebih tinggi atau
lebih rendah bila para pekerja mempunyai informasi mengenai ABC. Penelitian analisis
hubungan activity based costing
dengan peningkatan kinerja keuangan yang merupakan studi empiris yang dilakukan
di Bursa Efek Jakarta. Hasil pengujian tidak menemukan bukti empiris yang
mendukung analisis dan penelitian sebelumnya mengenai kondisi yang memungkinkan
untuk bisa memperoleh keuntungan dari ABC. Hubungan antara lingkup penggunaan
ABC dan peningkatan di dalam ROI tidak dipengaruhi oleh faktor yang
diidentifikasi spesifik.
Riset akuntansi keperilakuan (behavioral accounting riset/BAR) adalah bidang riset yang sedang
berkembang. Riset akuntansi keperilakuan dalam bidang akuntansi manajemen
seperti budgeting. Dalam perkembangan sekarang riset akuntansi keperilakuan
dalam bidang akuntansi manajemen sudah berkembang pada penelitian dan pengujian
terhadap konsep-konsep baru dalam akuntansi manajemen.Hasil-hasil riset
akuntansi keperilakuan yang menguji konsep-konsep baru dalam akuntansi
manajemen seperti activity based
management, customer orientation, cross-functional perspective, total quality
management, time as competitive element, efficiency dan E-business, ABC system, dan balanced
scorecard diharapkan akan memberikan pengembangan terhadap teori-teori
akuntansi manajemen menjadi teori yang lebih baik dan dipercaya implementasinya
akan memberikan manfaat bagi perusahaan. Melalui riset akuntansi keperilakuan
pada akuntansi manajemen diharapkan akan melahirkan konsep atau teori baru.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Arfan dan Ishak Muhammad. 2005.
Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.
Kaplan, R
dan Norton, D. 1992. ”The Balanced Scorecard-Measures that Drive
Performance”. Harvard Business Review.16
http://akuntansikeperilakuan.blogspot.com/
http://akuntansikeperilakuan.blogspot.com/
Lord,
Alan T. 1989. “The Development of Behavioral Thought in Accounting
1952-1981”. Behavioral Research In Accounting. Vol 1. United in USA.
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 1 komentar... read them below or add one }
Thanks..sangat membantu.....
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh