ANGKA INDEK
Adalah angka
perbandingan yang perubahan relatifnya dinyatakan dalam bentuk prosentase
terhadap yang lain. Angka indek berguna untuk membandingkan perubahan dari
suatu periode ke periode lain.
Beberapa Masalah Yang Berkaitan Dengan Penyusunan Angka Indek
1. Tujuan penyusunan angka indek
2.
Macam barang yang akan dimasukan dalam perhitungan
angka indek
3.
Pemilihan data yang akan digunakan dalam
perhitungan angka indek
4. Pemilihan tahun dasar
5. Pemilihan faktor penimbang
6. Pemilihan metode perhitungan angka indek
MACAM ANGKA INDEK
A. Angka indek harga (Price Index)
Adalah perubahan harga dari suatu periode ke periode lain
åPn
|
B.
Angka indek kuantita (Quantity index)
Perubahan kuantita dari suatu periode ke periode
lain
|
Qo,n = x
100%
åQo
C. Angka Indek nilai (Value Index)
Perubahan nilai uang (perkalian antara harga &
kuantitas) dari suatu periode ke periode
lain
|
åVn
Vo,n = x 100%
åVo
SOAL I : Berikut ini adalah data 4 jenis kebutuhan pokok
Tabel V.1
Perhitungan angka indek
harga, kuantitas dan nilai untuk 4 macam barang
(Tahun dasar 2003)
Jenis barang
|
Harga
|
Kuantitas
|
Nilai
|
|||
2003 (
|
2004 (Pn)
|
2003 (Qo)
|
2004 (Qn)
|
2003 (Vo)
|
2004(Vn)
|
|
Beras
|
100
|
200
|
45
|
55
|
4500
|
11.000
|
Minyak Goreng
|
120
|
220
|
40
|
65
|
4800
|
14.300
|
Tepung
|
130
|
240
|
50
|
43
|
6500
|
10.320
|
Daging
|
150
|
250
|
52
|
39
|
7800
|
9.750
|
Jumlah
|
500
|
910
|
187
|
202
|
23600
|
45.370
|
Indek harga 2004 : (910/500) x
100% = 182%, artinya terjadi kenaikan harga sebessar 82%
Indek kuantita 2004 : (202/187) x100% = 108,02% : kenaikan 8,02 kuantitas %
Indek nilai 2004; (45370/23600) x100% = 192,24% , 92,24%
ANGKA INDEK LASPEYRES
Adalah angka indek
ditimbang dengan factor penimbang kuantitas tahun dasarnya (Qo)
|
Rumus :
Jenis barang
|
Harga
|
Kuantitas
|
PoQo PnQo
|
|||
2003 (Po)
|
2004 (Pn)
|
2003 (Qo)
|
2004 (Qn)
|
2003
|
2004
|
|
Beras
|
100
|
200
|
45
|
55
|
4500
|
9000
|
Minyak
|
120
|
220
|
40
|
65
|
4800
|
8800
|
Tepung
|
130
|
240
|
50
|
43
|
6500
|
12000
|
Daging
|
150
|
250
|
52
|
39
|
7800
|
13000
|
Jumlah
|
23600
|
42800
|
IL = (42800/23600) x 100% = 181,355 %
Angka Indek Paschee
Angka Indek ditimbang dengan factor penimbang kuantitas tahun n
(current year) sebagai factor penimbangnya
|
Jenis barang
|
Harga
|
Kuantitas
|
PnQn PoQn
|
|||
2003 (P0)
|
2004 (pn)
|
2003 (Qo)
|
2004 (Qn)
|
2003
|
2004
|
|
Beras
|
100
|
200
|
45
|
55
|
11000
|
5500
|
Minyak
|
120
|
220
|
40
|
65
|
14300
|
7800
|
Tepung
|
130
|
240
|
50
|
43
|
10320
|
5590
|
Daging
|
150
|
250
|
52
|
39
|
9750
|
5850
|
Jumlah
|
45370
|
24740
|
I P = (45370/24740) x 100% = 183,38%
Kelemahan-kelemahan
angka indek Laspeyres & Paasche
- Angka indek laspeyres hasilnya cenderung overestimate karena pada
umumnya harga cenderung naik sehingga kuantita juga naik, akibatnya Qo
lebih kecil dibandingkan dengan Qn
- Angka Indek Paasche hasilnya cenderung lebih rendah (under estimate), karena naiknya
harga akan menyebabkan permintaan turun sehingga Qn lebih kecil dari Qo
Untuk menghilangkan kelemahan
ini dapat dilakukan dengan mengkompromikan kedua macam angka indek tersebut,
terdapat tiga cara untuk melakukan hal ini yakni :
-
Ion = Indek tahun n dengan tahun dasar 0L = Angka Indek LaspeyresP = Angka Indek Paasche
Ion =
(L + P ) /2
- Formula
Marshall – Edgeworth
|
å(Qo + Qn) Pn
Ion = x 100%
å(Qo + Qn) Po
Tabel
V1. 4
Perhitungan Angka Indek dengan
Formula Marshall – Edgeworth untuk 5 macam kebutuhan pokok dengan tahun dasar
2003
Jenis barang
|
Harga
|
Kuantitas
|
|||||
2003
|
2004
|
Qo
|
Qn
|
Qo + Qn
|
Pn (Qo+Qn)
|
||
Beras
|
100
|
200
|
45
|
55
|
100
|
10.000
|
20000
|
Minyak
|
120
|
220
|
40
|
65
|
105
|
12.600
|
23100
|
Tepung
|
130
|
240
|
50
|
43
|
93
|
12090
|
22320
|
Daging
|
150
|
250
|
52
|
39
|
91
|
13650
|
22750
|
Jumlah
|
48340
|
88170
|
182,3%, 184, 3%,
- Angka
Indek Ideal dari Irving Fisher
|
I = L x P
182,3
181,3 X 183, 3 =
ANGKA INDEK BERANTAI
Adalah angka indek yang menggunakan tahun dasar atau periode sebelumnya
Pn
Angka indek berantai : x 100%
Pn-1
Contoh : Angka indek harga berantai tahun 1999
-2002 :
|
Hitung angka indek harga berantai dari data
berikut ini :
Tabel VI.
Angka Indek
Berantai
Tahun
|
Harga
|
Indek
berantai
|
1998
1999
2000
2001
2002
2003
|
10
14
17
20
25
30
|
10/10
x 100% = 100%
14/10
x 100% = 140%
17/14
x 100% = 121,42%
20/
17 x 100% = 117,64%
25/
20 x 100% = 125%
30/25 x 100% =120%
|
Keuntungan angka indek berantai :
- Angka
indek berantai dapat membandingkan nilai relative sekarang dengan nilai
relative pada tahun atau periode sebelumnya
- Dengan
adanya angka indek berantai kita mudah
untuk memasukan adanya unsur-unsur baru dan mengeluarkan
unsur-unsur lama yang tidak diperlukan tanpa harus merubah seluruh
perhitungan
- Dapat menghindarkan adanya pengaruh variasi musim
MERUBAH TAHUN DASAR (BASE SHIFTING)
Tahun dasar dapat kita rubah
ketika kita menghadapi kondisi seperti misalnya :
- Jika kita ingin membandingkan angka indek dengan
angka indek yang lain yang mempunyai tahun dasar berbeda
- Jika tahun dasar yang
ada dipandang sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan
Rumus ;
Angka indek tahun X setelah perubahan =
angka indek tahun dasar awal
x angka indek tahun X
angka indek tahun dasar pengganti
Tabel VI.
Merubah tahun dasar 1998 Menjadi tahun 2000
Tahun
|
Angka
indek (98=100%)
|
Angka
Indek (2000=100%)
|
1998
1999
2000
2001
2002
2003
|
100
140
170
200
250
300
|
100/170
x 100 =58,82
100/170
x 140 = 82,35
100/170
x 170 = 100
100/170
x 200= 117,6
|
ANGKA INDEK UNTUK PROSES DEFLASI
Meningkatnya upah nominal tidak selalu
mencerminkan meningkatnya tingkat hidup apabila perkembangan tingkat harga
kebutuhan harga sehari-hari ternyata lebih besar. Untuk menghitung pengaruh
harga terhadap tingkat kesejahteraan hidup digunakan dengan menghitung upah
riilnya.
Upah nominal (Rp)
Upah riil = ______________ x 100%
Indek harga (%)
Tabel VI.
Perhitungan Upah Rill Tahun 1999- 2004
Tahun
|
Upah Nominal
|
Indek Harga (%)
|
Upah Riil
|
1999
2000
2001
2002
2003
2004
|
2.500
3.000
4.000
4.700
5.200
6000
|
100
130
140
160
200
210
|
(2.500/100) x 100% = 2500
(3.000/130) x 100% =
|
Kasus
Tahun
|
Upah Nominal per minggu
|
Indek Biaya Hidup
|
1991
1992
1993
1994
1995
|
5,03
5,52
6,02
6,52
6,80
|
98
102,2
101,8
104,5
108,1
|
Dari data tersebut, tentukanlah
a.
Upah riil per minggu
b.
Tentukan kenaikan upah nominal dan upah riil dari tahun
1991 sampai dengan tahun 1995, Apa kesimpulan anda?
Penyelesaian : Penyusunan indeks biaya hidup yang baru dengan menggunakan
tahun dasar th 1991:
1.
Indeks biaya hidup
91 : 98/98 x 100 = 100
2.
Indeks biaya hidup
92 : 102,28 /98 x 100 = 104,28
3.
Indeks biaya hidup
93 : 101,8/98 x 100 = 103,87
4.
Indeks biaya hidup
94 : 104,5/98 x 100 = 106,6
5.
Indeks biaya hidup
95 : 108,1/98 x 100 = 110
a.
Upah riil mingguan th 91 : (5,03/100) x 100 = 5,03
b.
Upah riil mingguan th 92 : (5,52/104,28) x 100 = 5,29
c.
Upah riil mingguan th 93 : (6,02/103,87) x 100 = 5,79
d.
Upah riil mingguan th 94 : (6,52/106,6) x 100 = 6,11
e.
Upah riil mingguan th 95 : (6,80/110) x 100 = 6,18
- Kenaikan upah
nominal dari tahun 1991 – 1995 = (6,80 – 5,03)/5,03 x 100% = 35,18%
- Kenaikan upah
riil dari tahun 1991 – 1995 = (6,18 – 5,03)/5,03 x 100% = 22,86%
Kesimpulan : kenaikan upah nominal tidak dapat mengimbangi kenaikan indeks
biaya hidup, atau upah riil kurang sebanding .
Berikut ini adalah data mengenai rata-rata upah harian dan indeks harga konsumen
dari tahun 1971 – 1977
Tahun
|
Upah Nominal per hari
|
Indek Harga Konsumen
|
1971
1972
1973
1974
1975
1976
1977
|
2,19
2,45
2,76
2,98
3,35
4
4,5
|
94,4
101,8
104,5
110,3
123,2
135
139,4
|
Dari data tersebut, tentukanlah
a.
Upah riil harian
b.
Tentukan kenaikan upah nominal dan upah riil dari tahun
1971 sampai dengan tahun 1997, Apa kesimpulan anda?
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh