BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Modal
Modal dalam
suatu perusahann pada saat ini mempunyai arti yang sangatbesar bagi suatu
perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan tuntunankeberadaan modal semakin
besar pula. Agar lebih mengerti tentang artipentingnya modal maka akan
dikemukakan bebrapa pendapat para ahli mengenaipengertian modal yaitu sebagai
berikut:
Menurut Drs. S. Munawir
(2004:19) dalam bukunya analisa laporan
keuangan:
Modal
adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yangditunjukkan
dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba ditah, ataukelebihan nilai
aktiva yang dimiliki oleh perushaan terhadap seluruh utang-utangnya.
SedangkanmenurutProf.
Polak yang ditulis dalam bukunya Dasar-Dasarpembelanjaaan perusahaan karangan
Prof. Dr. Bambang Riyanto (2001:18)Mengemukakan bahwa: Modaladalah sebagai
kekuasaan untuk menggunakanbarang barang Modal, sedangkan barang-barang Modal
adalah barang-barangyang ada dalam perusahaan yang belum digunakan.
Hal ini berartr Modal adalah
kelebihan aktiva atas utang yang mempunyai
kekuasaanuntuk menggunakan
barang modal
Selain modal-modal tersebut
menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto dalambukunya Dasar-Dasar Pembelanjaan
Perusahaan (2001:19) terdapat juga Modallainnya yang juga sangat penting, Yaitu
:
1.Modal
menurut bentuknya (Modal aktif) yaitu modal yang tertera di sebelahdebit
neraca, yang menggambarkan bentu-bentuk dalam mana seluruh danayang diperoleh
perusahaan ditanamkan.
a)Modal aktif berdasarkan cara
dan lamanya perputaran dapat dibedakan
antara lain :
-Aktiva
lancar yaitu aktivitas yang habis dalam satu kali berputar dalam prosesproduksi
dan proses perputarannya dalam jangka waktu yang pendek(umumnya kurang dari
satu tahun).
-Aktiva
tetap yaitu aktiva yang tahan lama yang tidak atau yang secaraberangsur-angsur
habis turut serta dalam proses produksi dan prosesperputarannya dalam jangka
waktu yang panjang (lebih dari satu tahun)
b)Modal aktif berdasarkan fungsi
kerja aktiva dalam perusahaan debedakan
menjadi dua yaitu :
-Modal kerja (working capital)
adalah jumlah keseluruhan aktiva lancar(gross working capital) atau kelebihan dari aktiva
lancar di atas utanglancar (net working capital)
-Modal tetap adalah jumlah
keseluruhan aktiva tetap.
2.Modal
menurut sumber atau asalnya (Modal pasif) yaitu modal yang terteradisebelah
kredit dari neraca yang menggambarkan sumber-sumber mana danadiperoleh.
Modal pasif berdasarkan asalnya
dibedakan menjadi dua yaitu :
-Modal
sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik (modal)perusahaan itu sendiri
dari hasil usahanya (cadangan, laba yang ditahan),atau berasal dari pengambilan
bagian, persero, atau pemilik (modalsaham, modal persero dan lain-lain).
-Modal asing (modal
kreditur/utang) adalah modal yang berasal dari
kreditur, yang ini merupakan
utang perusahaan.
Modal pasif dan modal jangka
pendek. Pembagian modal pasif juga
didasarkan pada:
-Syarat likuiditas yang terdiri
dari modal jangka pendek dan modal
jangka panjang.
-Syarat solvabilitas yang
terdiri dari modal sendiri dan modal asing.
-Syarat
rentabilitas yang terdiri dari modal dengan pendapatan tetap(Modal obligasi)
dan modal dengan pendapatan tidak tetap (modalsaham).
2.1.1 Modal Kerja
Setiap perusahaan memerlukan modal kerja
untuk membiayai kegiatanoperasional sehari-hari misalnya : gaji, upah,
pembelian barang dan sebagainya,dimana dana yang telah dikeluarkan diharapkan
akan kembali masukkeperusahaan dalam jangka pendek melalui hasil penjualan.
Perusahaan yangtidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar
keawajiban jangkapendek tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah
likuiditas.
Untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai modal kerja makaada
beberapapendapat menurut para ahli mengenai pengertian modal kerjaadalah
sebagai berikut :
Menurut
Drs. R. Agus Sartonio, M.B.A (1996:493) dalam bukunyamanajemen keuangan: Modal
kerja adalah keseluruhan aktiva lancar (grossworking capital), atau kelebihan
aktiva lancar di atas utang lancar (net workingcapital.
Sedangkan
menurut Drs. Abbas Kartadinata (1993:3) dalam bukunyapembelanjaan: Modal kerja
adalah working capital merupakan selisih antaraaktiva lancar (current assets)
dan passiva lancar (current liabilities).
Berdasarkan
kedua definisi diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwamodal kerja adalah
jumlah keseluruhan aktiva lancar atau kelebihan aktiva lancarterhadap utang
lancar.
Menurut
Prof. Dr. Bamabang Riyanto dalam bukunya dasar-dasarpembelanjaan
perusahaan (2001:57) terdapat tiga konsep yang menerangkanpengertian modal
kerja, yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Konsep ini
mendasarkan pada kuantitas dari dana yanbg tertanam dan unsurunsur aktiva
lancar dimana ini merupakan aktiva yang sekali berputar kembalidalam bentuk
semula atau aktiva dimana dana yang tertanam di dalamnya akandapat bebas lagi
dalam waktu pendek, dengan demikian modal kerja menurutkonsep ini adalah
keseluruhan dari jumlah aktiva lancar.
Dalam
konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal kerja, apakahmodal kerja
dibiayai dari modal pemilik, utang jangka panjang maupun utangjangka pendek,
sehingga dengan modal kerja besar tidak mencerminkan margin ofsafety para
kreditur jangka pendek yang besar juga, bahkan modal kerja yangbesar menurut
konsep ini tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang,serta tidak
mencerminkan likuiditas perusahaan yang bersangkutan.
2. Konsep Kualitatif
Konsep ini
mendasrkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep inipengertian modal kerja
adalah kelebihan aktiva lancarv terhadap utang jangkapendek (Net Working
Capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal daripinjaman jangka panjang
maupun dari para pemilik perusahaan. definisi inibersifat kualitatif karena
menunjukan tersedia aktiva lancar yang lebih besardaripada utang lancarnya
(utang jangka pendek) dan menunjukan pula margin ofprotection atau tingkat keamanan
bagi para kreditur jangka pendek, sertamenjamin kelangsungan operasi dimasa
mendatang dan kemampuan perusahaanuntuk memperoleh tambahan pinjaman jangka
pendek dengan jaminana aktivalancarnya.
3. konsep fungsional
Konsep ini
mendasarkan pada fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangkamenghasilkan
pendapatan (laba) dari usaha pook perusahaan.pada dasarnya dana-dana yang
dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untukmengahasilkan
sesuai dengan usaha pokokperusahaan, tetapi tidak semua danadigunakan untuk
menghasilkan sebuah laba periode ini (current income) ada
sebagian dana yang digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba
dimasayang akan datang , misalnya: bangunan, mesin-mesin, pabrik, alat-alat
kantor danaktiva lainnya.
.1.2Jenis-Jenis Modal Kerja
Menurut
Prof. Dr. Bamabang Riyanto (2001:61) dalam bukunya Dasar-dasar
pembelanjaan perusahaan, modal kerja dalam perusahaan dapat golongkansebagai
berikut :
1.Modal
Kerja Permanen (Permanen Working Capital) yaitu modal kerja yangharus tetap ada
pad perusahaan untuk menjalankan funsinya, atau dengan katalain modal kerja
yang secara terus menerus diperlukan unutuk kelancaranusaha. Modal Kerja
Permanen dalam :
a)Modal
Kerja Primer (Primary Working Capital) yaitu jumlah modal kerjaminimum yang
harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitasusahanya.
b)Modal
Kerja Normal (Normal Working Capital) yaitu jumlah modal kerjayang diperlukan
untuk menyelenggarakan luas produksi yang noramal(dinamis).
2.Modal
Kerja Variabel (variabel working capital) yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah ubah sesuai dengan perubahan
keadaan, dan modal kerjaini dibagi dalam :
a)Modal Kerja Musiman
(Sesasional Working Capital) yaitu modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah
karena fluktuasi musim.
b)Modal Kerja Siklis (Cyclical
Working Capiatal) yaitu modal kerja
yang jumlahnya berubah-ubah
disebabkan fluktuasi konyungtur.
c)Modal Kerja Darurat (Emergency
Working Capital) yaitu modal kerjayang besarnaya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yangtidak diketahui sebelumnya (misalnya, adanya pemogokan
buruh,banjir, perubahan keadaan ekonomi yang mendadak).
2.1.3Pentingnya
Modal Kerja
Terseedianya
Modal Kerja yang segera dapat dipergunakan dalam operasibergantung pada type
atau sifat dari aktiva lancar yang dimilii seperti kas,marketable securities,
piutang dan persediaan. Modal kerja yang cukup besar dalmarti harus mampu
membiayai pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari,karena dengan modal
kerja yang cukup akan menguntungkan perusahaan,disamping memungkinkan bagi
perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan,yang menurut Drs. Munawir dalam
bukunya Analisa laporan keuangan (2004:116)memberikan beberapa manfaat anatara
lain :
1.Melindungi pereusahaan
terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari
aktiva lancar.
2.Memungkinkan untuk membayar
semua kewajiban-kewajiban tepat pada
waktunya.
3.Menjamin
dimilikinya credit standing perusahaan semakin besar danmemungkinkan bagi
perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya ataukesulitan keuangan yang
mungkin terjadi.
4.Memungkinkan untuk memeiliki
persediaan barang dalam jumlah yang cukup
melayani konsumen.
5.Memungkinkan bagi perusahaan
untuk memberiakan syarat-syarat kredit yang
lebih menarik bagi para
pelanggan.
6.Memungkinkan bagi perusahaan
untuk beroperasi dengan lebih efektif karena
tidak ada
kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
Faktor-Faktor yangMempengaruhi
Modal Kerja
Modal kerja
memang sangat penting bagi perusahaan, oleh karena itudalam menentukan besarnya
modal kerja yang di butuhkan Menurut Drs. S.Munawir dalam bukunya Analisa
Laporan Keuangan (2004:117) dipengaruhi olehbeberapa faktor sebagai berikut :
1.Sifat atau tipe perusahaan
Modal kerja
suatu perusahaan dagang relatif lebih rendah bila di bandingkandengan kebutuhan
modal kerja perusahaan industri, karena tidak memerlukaninvestasi yang besar
dalam kas, piutang maupun persediaan. Kebutuhan uangtunai pada perusahaan
dagang untuk membelanjai operasi dapat dipenuhi daripenghasilan aau penerimaan
saatitu juga.
2.Waktu yang dibutuhkan untuk
memproduksi atau memperoleh barang yang
akan dijual serta harga per
satuan barang tersebut.
Kebutuhan
modal kerja suatu perusahaan berhubungan langsung denganwaktu yang dibutuhkan
untuk memperoleh barang yang akan dijual maupunbahan baku yang akan diproduksi
sampai barang itu dijual. Semakin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
atau memperoleh barang tersebutsemakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan.
Disamping itu pula harga pokokper satuan barang itu juga mempengaruhi besar
kecilnya modal kerja yangdibutuhkan, Semakin besar harga pokok per satuan
barang yang akan dijualsemakin besar pula kebutuhan modal kerja.
3.Syarat Pembelian Bahan Baku
Syarat
pembelian bahan baku yang akan digunakan untuk memproduksibarang atau barang
dagangan sangat mempengaruhi jumlah modal kerja yangdibutuhkan untuk perusahaan
yang bersangkutan. Jika syarat yang diterima padawaktu pembelian menguntungkan,
makin sedikit dana yang diinvestasikandalampersediaan bahan baku atau barang
dagangan. Sebaliknya bila pembayaran atasbahan atau barang yang akan dibeli
tersebut harus dilakukan dalam jangka waktupendek maka uang kas diperlukan
untuk membiayai semakin besar pula.
4. Syarat Penjualan
Semakin
lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada parapembeliakan
mengakibatkan semakin besarnaya jumlah modal kerja yang harusdiinvestasikan
dalam sektor piutang. Untuk memperendah jumlah modal kerjayang harus
diinvestasikan dalam sektor piutang dan untuk memperkecil resikoadanaya piutang
yang akan tertagih sebaiknya perusahaan memberikan potongantunai kepada para
pembeli, karena dengan demikian pembeli akan tertarik untuksegera membayar
utangnya dalam periode diskonto tersebut.
5.Tingkat Perputaran Persediaan (inventory
turnover).
Menunjukkan
berapa kali persaediaan tersaebut diganti. Semakin tinggitingkat perputaran
persediaan maka jumlah modal kerja yang di investasikandalam persediaan semakin
rendah. Untuk dapat mencari tingkat perputaranpersediaan yang tinggi maka harus
diadakan perencanaan dan pengendalianpersediaan secara teratur dan efisien.
Semakin cepat atau semakin tinggi tingkatperputaran persediaan akan memperkecil
resiko terhadap kerugian yangdisebabkan penurunan mutu atau karena perubahan
selera konsumen, disampingmenghemat ongkos menyimpan dan pemeliharaan terhadap
persediaan barangtersebut.
2.1.5Penentuan
Besarnya Kebutuhan Modal Kerja
Menurut
Prof. Dr. Bamabang Riyanto (2001:64) Dalam bukunya Dasar-dasar
pembelanjaan perusahaan terdapat dua faktor yang mempengaruhibesarnaya
kebutuhan modal kerja yaitu :
1.Periode
perputaran modal kerja merupakan keseluruhan atau jumalah dariperiode-periode
yang meliputi jangaka waktu pemberian kredit, lamanyapenyimpanan bahan baku di
gudang, lamanya proses produksi, lamanyabarang jadi disimpan digudang dan
jangka waktu penerimaan piutang.
2.Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya
merupakan jumlah pengeluaran kasrat-rata setiap harinya merupakan jumlah
pengeluaran kas rata-rata setiapharinya untuk keperluan pembelian bahan baku,
bahan pembantu, pembayaranupah dan biaya-biaya lain.
Drs. S. Munawir dalam bukunya
Analisa Laporan Keuangan(2004:120)
pada umumnya sumber modal kerja
perusahaan dapat berasal dari :
1.Hasil
operasi perusahaan, merupakan jumlah net income yang nampak dalamperhitungan
rugi laba ditambah dengan depresiasi amortisasi dikurangi denganbagian laba
yang diambil atau hak pemilik, jumlah ini menunjukan jumlahmodal kerja yang
berasal dari hasil operasi perusahaan. Jadi jumlah modalkerja yang berasal dari
hasil operasi perusahaan dapat dihitung denganmenganalisis laporan perhitungan
rugi laba perusahaan tersebut. Denganadanya keuntungan atau laba perusahaan dan
apabila laba tidak diambil olehpemilik perusahaan tersebut akan menambah modal
perusahaan yangbersangkutan.
2.Keuntungan dari penjualan
marketable securities (investasi jangka pendek)
surat berharga yang dimilki
perusahaan untuk jangka pendek (marketablesecurities atau efek) adalah salah
satu elemen aktiva lancar yang segera dapatdijual dan dapat menimbulkan
keuntungan bagi perusahaan, dengan adanyapenjualan surat berharga ini
menyebabkan terjadinya perubahan dalam unsurmodal kerja yaitu darin bentuk
surat berharga menjadi uang kas. Keuntunganyang diperoleh dari penjualan surat
berharga ini merupakan suatu sumberuntuk bertambahnya modal kerja, sebaliknya
apabila dalam penjualan tersebutterjadi kerugian maka akan menyebabkan
berkurangnya modal kerja. Dalammenganalisis sumber-sumber modal kerja yang
berasal dari penjualan surat-surat berharga harus dipisahkan dengan modal kerja
yang berasal dari hasiloperasi perusahaan.
3.Penjualan aktiva tetap dan
aktiva tidak lancar lainnya.
Sumber lain yang dapat menambah
modal kerja adalah hasil penjualan aktivatetap dan aktiva tidak lancar lainnya
yang tidak diperlukan lagi olehperusahaan. Perubahan dari aktiva ini menjadi
kas atau piutang akanmenyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila dari hasil
penjualan aktivatetap atau aktiva tidak lancar lainnya tidak segera digunakan
untuk menggantiaktiva yang bersangkutan, akan menyebabkan keadaan aktiva
lancarsedemikian besarnya sehingga melebihi jumlah modal kerja yang
dibutuhkan(adanya modal kerja yang berlebihan).
4.Penjualan Saham atau Obligasi.
Untukmenambah dana atau modal
kerja yang dibutuhkan perusahaan yangtelah menjadi emiten dari bursa effek
dapat pula mengadakan emisi sahamyang baru atau meminta kepada para pemilik
untuk menambah modalnya,disamping itu perusahaan juga dapat mengeluarkan
obligasi atau utang jangkapanjang lainnya untuk memenuhi kebutuhan modal
kerjanya. Emisi obligasiini mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus
membayar bunga tetap,oleh karena itu dalam mengeluarkan obligasi ini harus
disesuaikan dengankebutuhan perusahaan.
Disamping
keempat sumber tersebut masih ada lagi sumber lain yangdapat diperoleh
perusahaan untuk menambah aktiva lancarnaya (walaupun denganmenambah aktiva
lancar tidak menambah modal kerja) misalnya daripinjaman/kredit dari bank dan
pinjaman-pinajaman jangka pendek lainnyasertavutang dagang yang diperoleh dari
para penjual (supplier).
26
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah
apabila ;
1.Adanya kenaikkan sektor modal
baik yang berasal dari laba maupun adanya
pengeluaran modal saham atau
bertambahnya investasi pemilik perusahaan.
2. Adanya ppengurangan atau
penurunan aktiva tetap diimbangiu denganbertambahnya aktiva lancar karena
adanya penjualan aktiva tetap maupunmelalui proses depresiasi.
3.adanya
penambahan utang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotikatau utang
jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan penambahan aktivalancar.
Dengan kata
lain bahwa modal kereja akan bertambah apabila aktivalancar bertambah dibarengi
dengan perubhan pos tidak lancar (non currentaccount).
B.Penggunaan Modal kerja
Pemakaian dan penggunaan Modal Kerja akan
mengakibatkan perubahanstruktur maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan, tetapipenggunaan aktiva lancar yang selalu diikuti
berubahnya atau turunnya jumlahModal Kerja yang dimiliki perusahaan. Misalnya penggunaan
aktiva lancar untukmelunasi utang lancar, maka penggunaan aktiva lancar ini
tidak mengakibatkanpenurunan jumlah modal kerja karena penurunan aktiva lancar
tersebut diikutiatau diimbangi dengan penurunan utang lancar dalam jumlah yang
sama.
Laba bersih setelah pajak dan
bunga
Rentabilitas Modal Sendiri=
X 100 %
Moadal sendiri
Sebagai alat ukur dalam
penyusunan skripsi ini penulis akan menggunakan
Rentabilitas Ekonomi.
2.3Pengaruh
Perputaran Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Perusahaan
Perputaran modal
kerja akan berpengaruh kepada tinkat rentabilitasperusahaan, Dimana dari
tingkat rentabilitas itu, perusahaan diharapkan akan terusmelaksanakan kegiatan
operasionalnya dan menghasilkan produk barang atau jasayang berkualitas.
Tingkat rentabilitas perusahan di pengaruhi oleh beberapa faktorbaik yang
berpengaruh langsung maupun tidak langsung, baik secara positifmaupun negatif,
diantaranya adalah modal kerja. Pengaruh perputaran modal kerjaterhadap tingkat
rentabilitas perusahaan baru dapat diketahui dengan menganalisiskedua variabel
tersebut.
Modal kerja
sebagai alat bantu mempunyai yang sangat penting dalam halkeputusan investasi
pada aktiva lancar dalam hal mengenai sumber, penggunaandan komposisi dari
kedua pos tersebut. Modal kerja perusahaan dianggap pentingkarena dibutuhkan
untuk membiayai operasinya sehari-hari, misalkan untukmeberi persekot,
pembelian bahan mentah, membayaqr upah buruh, gaji pegawaidan lain sebagainya
dan kesemuanya itu akan menentukan posisi keuangan jankapendek perusahaan.
Menurut Drs. S Munawir dalam
bukunya Analisa Laporan Keuangan
(2004:72) mengemukakan bahwa
suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi
36
keuangan jangka pendek yang
memuaskan apabila perusahaan tersebut mampumemenuhi kewajiban finansialnya yang
harus segera dipenuhi. Untuk dapatmenganalisis dan menginterpretasikan posisi
keuangan jangka pendek ini dapatlahdigunakan rasio perputaran modal kerja yaitu
rasio yang digunakan untukmenganalisisdan menginterpretasikan posisi keuangan
jangka pendek. Denganmemenuhi rasio tersebut sangat membantu dalam mengecek
efisiensi modal kerja.
Pembelanjaan
harta lancar dengan utang lancar kredit jangka pendekmempunyai efek terhadap
Rentabilitas. Dengan asumsi bahwa utang jangkapendek tingkat biayanya rendah,
maka makin besar penggunaan kredit jangkapendek, makin potensial kenaikkan
rentabilitas, sesuai dengan prinsippembelanjaan, maka utang jangka pendek
dipergunakan untuk membelanjai hartalancar. Ini berarti juga bahwa makin kecil
modal kerja, makin potensial kenaikkanrentabilitas.
Pengelolaan
modal kerja yang efektif menunjukan seberapa besarkesempatan dan nkontribusi
modal kerja yang tertanam dalam perusahaan untukmenghasilkan keuntungan. Adanya
modal kerja yang cukup akan menguntungkanperusahaan, disamping memungkinkan
bagi perusahaan untuk beroperasi seefisienmungkin dan perusahaan tidak
mengalami kesulitan keuangan.
Adanya
modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidakproduktif, dan
hal ini akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karenakesempatan untuk memperoleh
keuntungan telah disia-siakan. Sebaliknya adanyaketidak cukupan modal kerja
mengakibatkan perusahaan beroperasi dengan tidak
ekonomis dalm operasinya
sehari-harinya dan merupakan sumber kegagalan suatu
perusahaan.
Untuk
menghindari terjadinya kerugian akibat hilangnya kesempatanuntuk memperoleh
keuntungan, maka modal kerja harus dikelola denganmanajemen yang baik, misalnya
dengan menyesuaikan tingkat kegiatan penjualandari perusahaan dengan perubahan
yang disebabkan oleh faktor musiman, siklisdan darurat, sebab perusahaan yang
mempunyai prospek jangka panjangmenguntungkan akan dapat mengalami kesulitan
akibat perkembangan jangkapendek yang merugikan.
Melihat uraian diatas, maka perputaran
modal kerja harus dilaksanakansecara efektif dan efisien dengan memperhatikan
tingkat rentabilitas agar beradadalam tingkat yang diharapkan, sehingga
kontinuitas perusahahaan akan selaludapat dipertahankan. Oleh karena itu, dalam
pengelolaan perputaran modal kerjaakan memberikan pengaruh tingkat rentabilitas
terhadap perusahaan.
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh