Warung
Burjo pada awalnya hanya sebuah warung yang menyediakan menu makanan bubur
kacang ijo dan ketan hitamnya dicampur dengan santan. Namun saat ini, warung
burjo tidaklah selalu identik dengan produk kacang ijo.
Usaha
warung makan burjo di Yogyakarta saat ini lebih bersifat konsep bangunan dan
menu makanan atau minumannya yang ditampilkannya mirip dengan burjo. Sehingga
konsumen menyebut sebagai warung burjo. Bukan berarti warung tersebut
menyediakan bubur kacang ijo.
Keunggulan
dari usaha warung burjo salah satunya adalah cepat dalam menyajikan makanan
atau minuman dengan menggunakan produk instan, seperti : mie instan, bubur
kacang ijo, dan nasi telor, selain itu harganya sangat terjangkau oleh semua
kalangan.
Konsep
burjo seperti ini lebih cocok digunakan jika warung makan tersebut berada pada
lingkungan mahasiswa ataupun pekerja dengan pendapatan yang kurang mencukupi,
karena pada umumnya konsep warung makan burjo menerapkan sistem harga
murah, pelayanan cepat, tempatnya santai.
Warung
makan burjo “aa naon tah” berada di daerah kost – kost-an yang terdapat di
Deresan Yogyakarta. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh “Gubug” ini adalah
letaknya yang sangat strategis.
Dengan
menempati areal tanah seluas 50 m2, keberadaan warung gubug ini sangat
dinantikan oleh para penghuni kost yang pada umumnya kuliah di UGM ataupun UNY.
Dengan
menggunakan sistem buka 24 jam non stop, warung gubug ini sering dipadati
pengunjung yang ingin sekedar melepas lelah, bersantai ataupun makan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Konsep
bangunannya lebih sederhana, dengan bilik menggunakan anyaman bamboo, atap juga
menggunakan anyaman bamboo. Sehingga lebih terkesan tradisional, dengan
menampilkan bambu sebagai pendukung utama bangunan.
Warung
Gubug menyediakan berbagai macam jenis minuman instan ataupun diproduksi
sendiri. Adapun minuman yang ditawarkannya mulai dari Es Teh / Jeruk, Coffemix,
Capucino, Nutrisari, Kopi Susu dalam bentuk sachetan, hingga Soda Gembira dalam
bentuk botol kaca.
Sedangkan
untuk produk makanan sendiri, Warung Goeboek menawarkan makanan cepat saji,
seperti : Indomie Tante Rebus/Goreng ( tanpa telur), Intel Goreng/Rebus (
Indomie Telur ), Nasi Telur atau Nasi Bandeng, serta Nasi Goreng.
Investasi
dan Keuangan
Andre
sebagai pemilik warung Gubug ini menceritakan bahwa, untuk memenuhi kebutuhan
ia dalam membuka usaha warung Gubug ini, ia mengeluarkan biaya investasi awal
sekitar 25jtan. Dengan dana tersebut, faktor pembangunan warung ini lebih
banyak, sekitar Rp 10jtan.
“Untuk
sewa tanah ini dulu Th. 2006 saya membayar Rp 4.000.000 per tahun. Dan
kebetulan saya ambil 2 tahun dahulu, kemudian diperpanjang 3 tahun dengan biaya
sewa sekarang Rp 5jtan“, jelas laki-laki asal Kuningan Jawa Barat ini.
Sebenarnya
tidak ada strategi pemasaran khusus dalam penangan usaha ini, hanya
mempertahankan suasana yang nyaman dan tetap ramah dengan pelanggannya, maka
bisa mempertahankan konsumennya.
Saat ini,
warung Gubug tetap mempertahankan keadaan yang apa adanya ini, kendati
persaingan di daerah tersebut semakin ramai dengan berdirinya warung makan
burjo lainnya. Sehingga secara tidak langsung mempengaruhi tingkat pendapatan
dari usaha rumah makannya.
“Dulu pada
Tahun 2006 – 2007, warung makan ini bisa mendapatkan total pendapatan dalam
sehari sebsar Rp 800.000 – Rp 900.000, kalo sekarang hanya mendapatkan omset Rp
600.000 / harinya”, jelas Maman salah satu pegawainya.
Hal ini
dikarenakan tingkat persaingan warung makan di daerah tersebut, sangat ramai.
Dengan menawarkan beberapa konsep rumah makan yang lain, kita harus bisa
memperoleh pelanggan.
Namun pada
umumnya, konsep rumah makan burjo ini lebih banyak disukai untuk kepentingan
santai, ngobrol atau bahkan makan dengan harg yng relative lebih murah, dan
pelayanan yang cepat dalam menyajikan.
Andre
sebagai pemilik usaha warung makan Gubug ini, mempekerjakan 5 orang
karyawan untuk memenuhi kebutuhan di 2 outletnya. Dengan setiap outletnya
terdapat 2 orang karyawan sebagai penjaga, dan 1 orang lagi melaksanakan tugas
memasak untuk kebutuhan 2 outlet yang dimiliki.
Masakan
ini berupa oseng – oseng tempe, sambal, bandeng dan oseng – oseng teri.
Sedangkan untuk kebutuhan nasi, setiap outlet memiliki race cooker sendiri,
serta beberapa peralatan memasak lainnya.
Analisa Keuangan
Biaya Investasi Awal
: Rp 23.700.000,-
Sewa Tanah
: Rp
4.000.000
Pembangunan Warung Makan : Rp 10.000.000
Perlengkapan Memasak : Rp 3.000.000
Pembelian kuris, Meja makan : Rp 5.000.000
Kebutuhan Bahan baku
:
Rp 700.000
Operasional Awal : Rp 1.500.000
Pemasukan
Omset atau Pendapatan / hari :
Rp 600.000
Siang : Rp 300.000,-
Malam : Rp 300.000,-
Omset / bln
: Rp
18.000.000
Pengeluaran
Kebutuhan Bahan Pokok / hari :
Rp 400.000,-
Kebutuhan Bahan Pokok/ Bln :
Rp 12.000.000,-
Laba Kotor / Hari : Rp 200.000
Laba Kotor / Bln : Rp
6.000.000
Biaya Operasional
Gaji Pegawai 3 orang : Rp
2.250.000
@ Rp 750.000
Biaya Overhead : Rp 250.000
Langganan Koran : Rp
90.000
Biaya Sewa Tempat : Rp 350.000 +
TOTAL : Rp 2.940.000
LABA BERSIH / BLN : Rp 3.060.000
Cat : Jika
musim liburan panjang bagi mahasiswa, maka biasanya omsetnya menurun hingga
mencapai Rp 450.000 / hari. Dengan biaya bahan pokoknya berkisar antara 50% –
60% dari omset
Jika mempunyai uang Rp 1,000,000,-
·
Dengan uang sejumlah itu yang saya miliki maka
saya akan menggunakannya sebagai uang saku bulanan,dan saya akan menggunakannya
sebagai mana uang saku yang diberikan orang tua.
Jika mempunyai uang Rp 10,000,000,-
·
2,5% (Rp 250,000,-) dari itu insya allah akan
saya sisihkan
·
Sebesar Rp 1,000,000,- akan saya gunakan sebagai
uang saku bulanan
·
Uang sebesar Rp 60 ribu akan saya gunakan untuk
membeli peralatan mandi
·
Sisa uang dari itu akan saya gunakan gunakan
untuk usaha sampingan atau investasi dalam bentuk emas batangan atau lebih
tepat emas kepingan, karna tinggkat kenaikan harga emas yang cukup tinggi dan
tahan terhadap inflasi karena pada umumnya semakin tinggi inflasi, biasanya
akan semakin baik kenaikan harga emas.
Harga Emas Batangan - Harga Logam Mulia Produksi Aneka Tambang - Update: Rabu, 27 April 2011 - http://harga-emas.com/
Gram
|
Harga
per Gsram (Rp)
|
1
|
470.000
|
2
|
449.000
|
2.5
|
444.800
|
3
|
442.000
|
5
|
438.500
|
10
|
434.500
|
25
|
431.480
|
50
|
429.940
|
100
|
429.240
|
250
|
428.320
|
1000
|
428.000
|
·
Dengan sisa uang Rp 8,690,000,- tersebut saya
akan membeli 20 gram emas
Jika mempunyai uang Rp
100,000,000,-
·
Dengan uanga sebesar itu insya allah saya akan
mengajak kedua orang tua untuk berunding sebaiknya dipergunakan untuk apa uang
tersebut dan membayarkan hak orang lain atas uang tersebut,
·
Memberangkatkan orang tua ketanah suci, mungkin itu adalah impian
setiap anak, termasuk saya,
·
Dengan sisa uang yang ada setelah mengurus
persiapan keberangkatan dalam jangka waktu pemberangkatan yang telah di
tentukan dan biaya- biaya lain, jika ada sisa dari uang tersebut maka akan saya
investasikan.
·
Bila orang tua mempunyai keinginan yang lain, mungkin
di bidang bisnis,
Uang sebesar Rp
100,000,000, tersebut bisa di putar terlebih dahulu, untuk membeli sebuah kebun
yang sawit yang produktif, yang pada akhirnya dlam jangka waktu tidak lama uang
sejumlah tersebut akan dapat kembali,,,
sawit produktif akan mampu menghasilkan 2 t0n buah segar bahkan lebih jika di masa subur,
kita asumsikan 2 ton, bila harga sekitar Rp 1700 per kilo gram,, maka akan di terima sekitar Rp 3.200.000,-
sawit produktif akan mampu menghasilkan 2 t0n buah segar bahkan lebih jika di masa subur,
kita asumsikan 2 ton, bila harga sekitar Rp 1700 per kilo gram,, maka akan di terima sekitar Rp 3.200.000,-
Dengan perkiraan
upah pemetik Rp 100,000,- per 1 tonnya
maka:
maka:
3.200.000 x 12 = 38 400 000
BEP akan kita terima sekitar 2
tahun 6 bulan.
Hal tersebut tidak
termasuk biaya perawatan, sanitasi dan pemupukan rutin,
semakin bagus kondisi kebun yang di beli maka biaya perawatan kebun akan semakin rendah,,
semakin bagus kondisi kebun yang di beli maka biaya perawatan kebun akan semakin rendah,,
Jika mempunyai uang sebesar Rp 1,000,000,000,-
·
Pertama dan utama saya harus bersyukur,sebelum
diingatkan untuk itu dan membayarkan kewajiban,serta menyerahkan hak-hak orang
lain yang ada di uang tersebut
·
Setalah itu uang yang ada akan tetap digunakan
insya Allah untuk memberangkatkan satu keluarga katanah suci.
·
Uang yang tersisa akan saya gunakan untuk
membuka lapangan pekerjaan di daerah, seperti
membeli kebun kelapa sawit, membuka usaha pembelian buah kelapa sawit,
·
Dan mengembang kan usaha ternak sapi yang sudah
ada, menjadi sebuah peternakan sapi yang besar, insya Allah
·
Membeli lahan yang dekat dengan mata air, atau
daerah rawa, untuk di jadikan kolam ikan
·
Dengan semua itu insya Allah akan banyak memberi
mamfaat bagi diri saya, keluarga dan orang sekitar, paling tidak dengan adanya
lapangan pekerjaan sedikit banyak akan membantu kehidupan masyarakat sekitar.
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh