Source Pict : PesonaInfo Blog
Malam itu, hatiku gelisah
menunggu pagi. Belum juga mata ini niat untuk mengistirahatkan pikiran. Niatku,
sekitar pukul 02:00 malam aku berdialog, memohon, meminta ilmu dari sentuhan
tangan Tuhan. Aku selalu berharap, Alhamdulillah kini ragaku telah diberi
sedikit hidayah. Aku ingin seperti ayah, selalu belajar dan tak pernah
meninggalkan sholat. Gigih, ulet, pantang menyerah dan mengeluh akan keadaan.
Ayah pernah berpesan, “jangan lupakan sholat gak?, minta sama Allah tuh,
percuma saja ujian Ip tinggi, tapi awak tak pernah sholat” pesan indah ayahku.
Terngiang dalam seribu kata yang terpikirkan, hanya 1 yang ingin aku ungkapkan,
“Alhamdulillah”.
Pagiku terus dibangunkan, begitu
bahagianya hidup ini jika kita selalu berdoa. Hati selalu nyaman.untaian kata,
penuh langkah kasmaran kepada sang pencipta, aku selalu Rindu Engkau Tuhan.
Izinkan aku menangis dan bersedih bersama doa-doa tulus yang ku pinangkan ini.
Luluh hati yang terlontar, penuh jiwa terkurung dalam suka. “Assalamualaikum Warahmatullahi
wabarakatuh”. Gelombang cahaya telah ku hirup untuk pagiku dengan senyuman dan
pertemuan yang membawaku lapang. Awan mulai bergeser, bulan yang sedari tadi
menghilang hingga memunculkan sinar merah “sunrise” Aku selalu berpikir,
ternyata bentuk hari itu seperti 1 gelombang putaran saja. Waktu shubuh ibarat
magrib, itulah uneg yang selalu terngiang di sudut2 pikiranku.
Terbaring di kasur, aku ingin
mengulanginya, bermimpi yang indah, tapi apa yang memutar otakku, hingga aku
tak pernah bisa untuk menaklukkan sinar itu. Aku ingin bermimpi cepat,
begitupun siang hari. Inilah yang ku lalui
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh