BAB 1
A. PENDAHULUAN
Kitab suci
Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, itu merupakan Rahmat bagi
seluruh alam. Satu – satunya mu’jizat sepanjang masa. Didalamnya berisi
kandungan wahyu illahi yang menjadi petunjuk, pedoman hidup, seerta pelajaran
bagi siapa saja yang mengimaninya dan membacanya serta mengamalkannya. Dalam
membaca Al-Qur’an, sudah tentu harus memperhatikan masalah adab – adabnya (Tata
karma), karena yang dibaca itu adalah kalamullah yang harus dijunjung tinggi
dan dimulyakan. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A’raf ayat 204 :
Artinya:“Apabila dibacakan Al-Qur’an (kepadamu), maka
dengarkanlah baik – baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat
Rahmat Allah”.
Adab membaca Al-Qur’an:
- Pembaca Al-Qur’an harus bersungguh – sungguh
mengagungkan Al-Qur’an sebagaimana firman Allah SWT :
Artinya:“
Apakah mereka tidak memperhatikan AL-Qur’an atau hati mereka yang
terkunci”.(QS. Muhammad : 24)
2. Sebelum
mambaca diharuskan berwudlu (jika memegang Al-Qur’an). Adapun bagi yang
membacanya dengan hafalan saja (tanpa membawa Al-Qur’an) hanya disunatkan saja.
3. Disunahkan
membaca Isti’adzah dan Basmalah sebelum memulai membaca ayat – ayat Al-Qur’an.
- Disunahkan bagi pembaca Al-Qur’an memilih tempat
– tempat yang bersih untuk membacanya. Seperti dirumah, di Mushola,
Disurau atau diMasjid.
- Pembaca Al-Qur’an diwajibkan menggunakan Tajwid
(baik bacaan terang, idgham, panjang pendeknya, waqaf dan washalnya
ataupun makhrajnya), tanpa menggunakanya hukumnya haram, sebab membaca
Al-Qur’an dengan Tajwid itu hukumnya Fardlu a’in, Sabda Nabi SAW:
“ Beliau menyebut pembaca Al-Qur’an tanpa
memeakai tajwid itu adalah fasik”.
- Dianjurkan membaguskan suaranya, sebab suara yang
bagus dan merdu itu bisa menambah keindahan uslubnya Al-Qur’an.
- Membacanya dengan tartil, pelan – pelan (agar
dapat meresapi dan menghayati / mempelajari artinya), tidak perlu terburu
–buru, sehingga dengan demikian dapatlah kiranya menikmati isi
kandungannya (mu’jizatnya).
Disini kami
akan membahas masalah Mad Atau Bacaan Panjang. Mad yang kami bahas tidaklah
keseluruhan, hanya sebagian yaitu:
- MAD BADAL
- MAD ‘ARIDL LISSUKUN
- MAD IWADL
- MAD LAIN
- MAD SHILAH
·
Apa itu MAD BADAL dan Bagaimana contohnya ?
·
Apakah yang
disebut dengan MAD ‘ARIDL LISSUKUN dan Contoh dalam bacaan Al-Qur’an itu bagaimana?
·
Sebutkan Definisi MAD IWADL dan contoh dalam Al-Qur’an
!
·
Bagaimana difinisi MAD LAIN serta contoh – contohnya
dalam ayat Al-Qur’an.
·
Apakah yang dimaksud dengan MAD SHILAH dan bagaimana
contohnya dalam Al-Qur’an?
C. TUJUAN PEMBAHASAN MASALAH MAD (SEBAGIAN).
Mengetahui macam – macam bacaan Mad yang ada didalam
Ilmu Tajwid untuk membaca Al-Qur’an selain Mad Thabi’I, Mad Wajib Muttashil,
Mad Jaiz Munfashil, Mad Lazim, Mad Lazim Harfi, Mad Tamkin, Mad Farqi.
BAB II
MAD ATAU BACAAN PANJANG
1. MAD BADAL
Mad Badal yaitu: Ketika ada hamzah bertemu dengan mad.
contohnya seperti lafadh:
·
Yaa banii aadama
·
Aakhidzum binaashiyatihaa
Jika sebelum
hamzah Mad (berupa ya-k mati sesudah kasrah), maka hamzah tersebut berubah
menjadi ya-k mati, contohnya seperti lafadh:
·
(Iimanun) (Iikmanun)
·
(Iitaa-un) (Iikta-un)
Atau jika
sebelum mad (berupa wawu mati sesudah dlamah), maka hamzah tersebut berubah
menjadi wawu mati, contohnya seprti lafadh:
·
(Uutiya kitaabahuu) (Uuktiya kitaabahuu)
Cara membacanya panjang seperti Mad Thabi’I (1 alif )
2. MAD ‘ARIDL LISSUKUN
Mad ‘Aridl Lissukun yaitu ketika ada waqaf (tempat
berhenti) jatuh sesudah Mad Thabi’I atau Mad Lain.
Contohnya seperti lafadh:
·
(Afalaa ta’qilunuun) (Afalaa tubsiruun)
·
(Hum fiihaa khaaliduun) (Lahum khaiir)
·
(Wash-shaiif) (Wa aamanahum min khauuf)
3. MAD IWADL
Mad Iwadl
yaitu: Ketika ada fat-hatain (tanwin) jatuh pada waqaf atau akhir ayat,
contohnya seperti lafadh:
·
Rijaalaw wanisaa-aa
·
Minassamaa-I maa-aa
·
Shiraatham mustaqimaa
Sedang panjangnya seperti Mad Thabi’I (Satu alif).
4. MAD LAIN
Mad lain
yaitu ketika ada huruf wawu mati atau ya-k mati jatuh srsudah huruf berbaris
fat-hah Contohnya seperti lafadh:
(Fal-ya’buduu
rabba haadzal bait, alladzii ath’amahum min juu’iw wa amanahum min khauuf).
Sedang panjangnya : jika berada ditengah – tengah
ayat, panjang 1 alif (2-harakat), dan jika berada diakhir ayat boleh panjang 2
alif (4-harakat). Dan mad ini bisa juga disebut dengan bacaan Lain
5. MAD SHILAH
Mad Shilah
yaitu Mad yang disebabkan adanya dlamir haa Hii ,Huu dan Mad ini ada dua macam
: Mad Shilah Qashirah, dan Mad Shilah Thawilah
a. Mad Shilah Qashirah yaitu
Ketika ada dlamir jatuh sesudah huruf hidup (huruf berbaris), contohnya seperti
lafadh:
·
Akhladahuu kallaa
·
Lahuu maafissamaawaati wal-ardli
Tetapi jika dlamir itu jatuh sesudah huruf mati maka
tidak dibaca panjang, contohnya seperti:
·
Maa aghnaa ‘an-hu maaluhuu
·
Mukhlishiina lahud-diina
Cara membacanya panjang seperti Mad Shilah Qashirah
panjang 1 alif.
b. Mad Shilah Thawilah yaitu ketika
sesudah dlamir ada hamzah (sebagaimana Mad Jaiz Munfashil), contohnya seperti
lafadh:
·
Min ‘ilmihii illaa bimaasyaak
·
Indahuu illaa biidznih
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
- MAD
BADAL
Mad Badal
yaitu: Ketika ada hamzah bertemu dengan mad. contohnya seperti lafadh:Aakhidzum
binaashiyatihaa
Cara
membacanya panjang seperti Mad Thabi’I (1 alif )
- MAD
‘ARIDL LISSUKUN
Mad ‘Aridl
Lissukun yaitu ketika ada waqaf (tempat berhenti) jatuh sesudah Mad Thabi’I
atau Mad Lain.Contohnya seperti lafadh: Afalaa ta’qilunuun) (Afalaa tubsiruun)
- MAD
IWADL
Mad Iwadl
yaitu: Ketika ada fat-hatain (tanwin ) jatuh pada waqaf atau akhir ayat,
contohnya seperti lafadh:Rijaalaw wanisaa-aa (Sedang panjangnya seperti Mad
Thabi’I (Satu alif).
- MAD
LAIN
Mad lain
yaitu ketika ada huruf wawu mati atau ya-k mati jatuh srsudah huruf berbaris
fat-hah . Contohnya seperti lafadh:
Fal-ya’buduu rabba haadzal bait, alladzii ath’amahum min juu’iw wa amanahum min khauuf).Sedang panjangnya : jika berada ditengah – tengah ayat, panjang 1 alif (2-harakat), dan jika berada diakhir ayat boleh panjang 2 alif (4-harakat). Dan mad ini bisa juga disebut dengan bacaan Lain
Fal-ya’buduu rabba haadzal bait, alladzii ath’amahum min juu’iw wa amanahum min khauuf).Sedang panjangnya : jika berada ditengah – tengah ayat, panjang 1 alif (2-harakat), dan jika berada diakhir ayat boleh panjang 2 alif (4-harakat). Dan mad ini bisa juga disebut dengan bacaan Lain
- MAD
SHILAH
Mad Shilah
yaitu Mad yang disebabkan adanya dlamir haa, Hii , Huu , dan Mad ini ada dua
macam : Mad Shilah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah , contohnya seperti
lafadh:Lahuu maafissamaawaati wal-ardli.
b. Saran
- Kepada para pembaca paper ini, diharapkan
pengetahuan yang didapat dapat diintergrasikan dalam pelaksanaan keimanan
dan beribadah serta didalam membaca Al-Qur’an terutama mengenai bacaan
Mad.
- Diharapkan dengan mengetahui hal – hal yang
tersebut dalam paper ini diharapkan lebih baik lagi didalam membaca
Al-Qur’an, baik dari segi kuantitas dan kualitas sehingga didalam membaca
Al-Qur’an menjadi baik bacaannya serta tartil.
DAFTAR PUSTAKA
- Ilmu Tajwid, oleh
Masrap Suhaemi AH. Penerbit”KARYA UTAMA” Surabaya
- Pedoman Lagu – Lagu
TILAWATIL QUR’AN, oleh M. Misbachul Munir. Penerbit - APOLLO - Surabaya
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh