Oleh : Fajar Nope
Ketika disebuah rumput taman kota,
lewatlah sebuah kumbang membawa permen lollipop untuk dibawa ke markasnya.
Sebuah semut memandang,”sepertinya kumbang itu butuh bantuan”pikirnya ingin
menanyakan. Tepat di depan sang semut kumbang itu menggeret sebuah permen yang
besarnya 100x badan sang semut. “mbang,
apakah kamu sudah lelah? Mungkin bisa saya bantu” pinta sang semut menawarkan.
“heh kamu bisa apa? Badan kamu saja 100x lipat lebih besar dari aku” jawab si
kumbang meremehkan.
“Aku yakin, aku bisa membantu
kamu kumbang, percayalah!” saut semut memohon.”Oke aku beri kamu
kesempatan, coba nih kamu angkat!”.
Sang semut mulai mengangkat, ekspresi kewalahan tampak pada
wajah sang semut, dan kebetulan datang 10 teman sang semut langsung membantu.
Apa daya, mereka masih kewalahan, sedikitpun belum terangkat sebuah permen itu.
“haaaha, aku bilang juga apa, kalian itu nyusahin aku doang” ejek si kumbang
penuh percaya diri. “Kami sadar ini masih terlalu berat, bagaimana jika saya
memanggil teman saya dulu di seberang sana, mungkin sekitar 45 menit kami telah
kembali” ide semut mencoba memberi solusi. “Percuma!, kalian membuang-buang
waktuku saja, bisa-bisa, keburu gelap aku tiba di markas”.
“Sebenarnya tujuan kalian ingin
membantu aku untuk apa?” tanya kumbang penasaran.yaa kami ingin meminta
setengah permen dari kamu mbang, kami lapar!.”
“hahaha, enak saja kalian, saya sudah jauh-jauh hampir
setengah jalan membawa ini, dengan mudahnya kalian minta ini dari aku. Hemf,
sudah aku pergi saja!” lantang si kumbang menolak.
Tak lama setelah itu, jatuh lah sebuah permen lebih besar
dari punya si kumbang, semut-semut itu pun langsung rombongan membawa permen
dan memanggil ribuan temannya yang lain. Permen itu terasa ringan dan mudah dibawa
oleh semut-semut itu. Tempat tinggal kumbang yang tetanggaan dengan sang semut,
akhirnya semut mendahului si kumbang. Perjalanan pun masih jauh kira-kira
sekitar 2 jam lagi, jika si kumbang terus pelan maka cuaca akan gelap.
Sang semut yang merasa dikucilkan tadi, merasa tidak tega
jika harus meninggalkan si kumbang sendirian,”teman-teman sepertinya sebagian
dari kita bisa membantu si kumbang”sautnya peduli. “ayo-ayo kita bantu dia”,
rontakan suara ratusan semut ketika mendengar suruhan temannya.
Si kumbang terharu, air mata pun tertahan karna kebaikan
dari sang semut, serta si kumbang berinisiatif meminta maaf dan mencoba
bersahabat dengan sang semut.
Pesan Moral : Dari sosok sang semut kita dapat mempelajari
bagaimana arti peduli kepada sesama dan mencoba untuk selalu bekerja sama dalam
meringankan suatu pekerjaan yang berat.
Created By : Fajar Nope
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh