Oleh : Fajar Nope
Sebagian besar mahasiswa mengatakan begitu berat jika harus
praktikum dengan pertemuan 100% hadir. Menurut pendapat bagi para mahasiswa, bahwa
ini bukan menyangkut hal yang berat untuk
dilakukan, namun, kendalanya jikala mereka berhalangan hadir seperti sakit,
acara keluarga, organisasi penting, perlombaan keolahragaan dan bencana alam. Nah,surat menyurat tidak akan berlaku,
walaupun keputusan dokter sekalipun.
Didapat dari fakta yang ada,
kewajiban 100% pada praktikum, seperti halnya di Teknik Informatika, hubungan
ini berdampak baik juga bagi mahasiswa. Bukan sistem yang salah, tapi,
kurikulum pada praktikum ini telah diuji dari segi keefektifan dan
efisiensinya, 75% berlaku pada teori mata kuliah karna memang pertemuan
perkuliahan 14 kali, dan terbukti, jika kita izin tidak masuk kuliah, maka
masih bisa belajar dari materi yang di upload melalui klasiber. Dan mungkin,
pada pertemuan dengan dosen yang sama kita masih bisa masuk lagi.
Sedangkan praktikum hanya memiliki 7 pertemuan, para asisten
laboratorium pun mengiyakan bahwa ini pertemuan wajib 100% dari kebijakan
kampus. Sedangkan 25% diganti dengan denda
atau bahasa lainnya inhal dengan
membayar Rp.25000,-. Dan jika mahasiiswa tidah mengikuti inhal maka akan dikenakan biaya Rp.50.000,-. Dan menurut saya ini
tujuannya baik, agar diberikan efek jera pada mahasiswa yang tidak hadir dalam
praktikum.Percuma dong otak diisi dengan teori yang membosankan!, seperti kata
Anies Baswedan, “manusia itu butuhnya praktek, ketika mereka diberi teori
tentang troubleshooting komputer misalnya, gimana jadinya mereka harus susah
payah untuk berimajinasi, ntar juga lupa.nah
jika dihadapkan sebuah keyboard, ketik ctrl+enter, makka akan terserap cepat
karna langsung mengaplikasikannya”.
Intinya, jika orang melihat gambar vs tulisan, yah pasti gambar.sedangkan wajah vs nama orang, pasti wajah, karna sesuatu yang visual itu merasuk
cepat oleh otak kanan. Jika harus memilih, mudah mengingat sebuah cerita novel
atau film, pasti, mayoritas orang indonesia lebih memilih film dan akan mudah
diceritakan kembali. Karna menurut sebuah penelitian bahwa jiwa suka membaca
orang indonesia termasuk minimum.
Pilihan Universitas Islam Indonesia (UII) pasti telah
mengkaji matang-matang, termasuk banyaknya kehadiran aliansi yang menuntut
kebijakan 75% dihapuskan.Minus itu
pasti ada, tapi kalau Plus lebih
menonjol dan mendatangkan banyak manfaat, kenapa mesti pilih yang berdampak
tidak baik. So, thingking!!
SILAHKAN COPY JIKA ARTIKEL INI MENARIK NAMUN HARAP CANTUMKAN SUMBERNYA
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar
terima kasih telah berkunjung sobat.
Silahkan komentar,kritik dan sarannya
setidaknya tegur sapa.heheh